Kamis 06 Feb 2020 03:00 WIB

Pendukung Demokrat di Iowa Bidik 2 Kandidat Baru Pilpres AS

Iowa membidik calon termuda dan tertua dalam pencalonan presiden AS dari Demokrat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Senator Bernie Sanders berbicara di Dartmouth College, Hanover, New Hampshire, Ahad (29/9).
Foto: AP Photo/ Cheryl Senter
Kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Senator Bernie Sanders berbicara di Dartmouth College, Hanover, New Hampshire, Ahad (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pendukung Partai Demokrat di Iowa tertarik dengan dua wajah baru yang dianggap akan membawa perubahan, setelah tertunda cukup lama hasil kaukus Iowa akhirnya muncul.

Sebanyak 71 persen data awal menunjukkan simpatisan Partai Demokrat di Iowa mendukung Pete Buttigieg dan Senator Bernie Sanders. Dari berbagai indikator wali kota Buttigieg yang berusia 38 tahun dan senator berpengalaman Sanders sangat berbeda.

Baca Juga

Mereka adalah calon termuda dan tertua dalam pencalonan presiden dari Partai Demokrat. Buttigieg berkampanye sebagai seorang moderat yang menyerukan perbaikan sistem kesehatan nasional dan sistem pendidikan tinggi.

Sementara, Sanders yang menyebut dirinya sebagai seorang sosialis demokratik mendesak reformasi besar-besaran kebijakan dalam negeri. Keduanya menunjukkan mereka adalah wajah baru yang bertentangan dengan elite politik di Washington.

Banyak pemilih di Amerika Serikat (AS) baik pendukung Partai Demokrat maupun Republik merasa ditinggalkan oleh pemerintah. Unggulnya Buttigieg dan Sanders memperlihatkan partai Demokrat tertarik dengan pendekatan baru.

Seperti yang dilakukan Partai Republik empat tahun yang lalu. Ketika Donald Trump, seorang pengusaha yang tidak memiliki pengalaman dan binatang acara realitas televisi mengguncang partai itu.

"Masih ada hasrat untuk perubahan, dan pemilihan umum selalu tentang masa depan," kata mantan penasihat Hillary Clinton dalam pemilihan presiden 2016 lalu, Karen Finney, Rabu (5/2).

Pemenang dari kaukus Iowa belum diumumkan. Partai Demokrat menggelar event itu selama berbulan-bulan. Mereka mencari kandidat yang akan menghadapi Donald pada pemilihan presiden bulan November mendatang.

Kemampuan Buttigige dan Sanders dalam menarik suara dalam pemilihan presiden dipertanyakan. Banyak pihak yang menilai Buttigieg tidak memiliki cukup pengalaman, karena pengalamannya baru memerintah kota dengan populasi sebesar 100 ribu penduduk.

Sementara, sayap moderat Partai Demokrat khawatir Sanders akan membuat suara independen dan moderat Republik berpaling. Kedua kelompok itu diprediksi sedang mencari alternatif selain Trump.

Walaupun belum ada hasil pemenangnya tapi kantor berita Associated Press (AP) menggelar survei. Jajak pendapat itu memperlihatkan sekilas bagaimana Buttigieg dan Sanders tampil lebih unggul daripada pesaing mereka.

Mereka lebih unggul dibandingkan mantan wakil presiden Joe Biden. Politisi yang berpuluh-puluh tahun duduk di kursi senator itu mengkampanyekan untuk mereformasi Washington setelah era Trump.

Berdasarkan AP Votecast sebanyak 88 persen pendukung Sanders menilai penting untuk memilih kandidat yang akan melakukan perubahan fundamental terhadap sistem politik dibandingkan kandidat yang hanya memperbaiki sistem yang ditinggalkan Trump. Hanya sekitar 70 persen pendukung Buttigieg merasakan hal yang sama.

Buttigieg menyerukan perubahan di New Hampshire, negara bagian yang akan menggelar primary Partai Demokrat pada 11 Februari mendatang. Wali Kota itu mengatakan Demokrat akan menang bila kandidat calon presidennya dapat 'membalik halaman' masa lalu dan menyuarakan suara generasi baru.

"Dalam hal memerintah, dalam hal memimpin, dalam hal memajukan negeri ini, kami membutuhkan presiden yang fokus pada masa depan dan siap meninggalkan politik masa lalu," kata Buttigieg di Concord, New Hampshire, pada Selasa (4/2) malam.

Bila menang Buttigieg tidak hanya menjadi presiden termuda dalam sejarah AS. Ia juga menjadi Komandan Tertinggi AS yang secara terbuka menyatakan dirinya homoseksual. Sementara, Sanders akan menjadi presiden tertua.

Sanders sudah berada di Washington selama tiga puluh tahun. Awalnya ia anggota House of Representative lalu ke Senat. Sebagian besar karirnya ia habiskan sebagai politisi independen.

Sanders berada di pinggir Partai Demokrat sebelum maju dalam pemilihan presiden tahun 2016 lalu melawan Hillary Clinton dalam primary Partai Demokrat. Dalam kampanye di New Hampshire ia mengajak pendukungnya untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai sejak awal kampanye.

"Mari ciptakan revolusi politik yang dibutuhkan negeri ini," kata Sanders. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement