Kamis 06 Feb 2020 01:35 WIB

Pertemuan Bisnis di Singapura Diduga Tularkan Virus Corona

Warga Malaysia yang menghadiri pertemuan bisnis di Singapura terinfeksi virus corona.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Warga Singapura memakai masker saat berjalan di pusat perbelanjaan di Singapura, Rabu (29/1/2020). Tujuh orang berasal dari Wuhan, Cina telah dinyatakan positif terkena virus corona di Singapura.
Foto: EPA-EFE/Wallace Woon
Warga Singapura memakai masker saat berjalan di pusat perbelanjaan di Singapura, Rabu (29/1/2020). Tujuh orang berasal dari Wuhan, Cina telah dinyatakan positif terkena virus corona di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pertemuan bisnis internasional di sebuah hotel mewah di Singapura dikaitkan dengan kasus virus corona di Malaysia dan Korea Selatan. Organisasi Kesehatan dunia (WHO) mengatakan bukti penyebaran virus antara manusia di luar China sangat memprihatinkan.

Malaysia mengatakan warga pertama mereka yang terinfeksi virus corona baru adalah seorang laki-laki berusia 41 tahun yang menghadiri pertemuan bisnis internasional di Singapura. Pertemuan itu juga dihadiri delegasi dari China, titik awal virus corona baru.

Baca Juga

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) Jeong Eun-kyeon mengatakan seorang laki-laki Korsel berusia 38 tahun melakukan kontak dengan orang Malaysia tersebut ketika sedang di Singapura. Laki-laki Korsel tersebut juga terinfeksi.  

Surat kabar Korsel Joongang Ilbo melaporkan dua orang itu makan bersama dengan beberapa orang Korsel lainnya dalam pertemuan tersebut. Kementerian Kesehatan Singapura sudah mengeluarkan pernyataan pada Selasa (4/2) malam.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan orang Malaysia itu menghadiri pertemuan dengan warga negara China di Hotel Grand Hyatt yang terletak di Orchard Road. Mereka sedang mengidentifikasi apakah ada orang yang berisiko terinfeksi.

Juru bicara Hotel Grand Hyatt Gerald Kheng mengkonfirmasi orang Malaysia tersebut berada di hotelnya selama satu pekan pada pertengahan bulan Januari. Tapi ia tidak mengatakan tentang pertemuan yang digelar di hotel tersebut.

"Kementerian kesehatan tidak memberikan saran mendetail dalam bagaimana, di mana dan kapan individu itu terinfeksi virus," kata Kheng, Rabu (5/2).

Ia menambahkan hotelnya sudah dibersihkan secara menyeluruh. Ia juga tidak mengetahui adanya kasus virus corona lain di antara tamu atau staf hotel.

Pada 2003 Singapura menjadi negara yang terdampak paling parah virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) setelah China. Kini sudah ada 24 kasus virus corona baru yang dilaporkan di negara itu termasuk kasus penyebaran antar warga lokal.

Negara-kota tersebut mengatakan belum ada bukti penyebaran di masyarakat. Mereka mengumumkan tindakan pencegahan baru pada Selasa kemarin. Singapura menghentikan sementara aktivitas kelompok seperti pertemuan di sekolah.

Sementara itu, beberapa perusahaan di sana sudah menghentikan sementara bisnis dan event media. Termasuk acara pameran pariwisata terbesar di Singapura yaitu biennial Singapore Airshow yang dijadwalkan pekan depan dengan skala yang lebih kecil. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement