REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pesawat Pegasus Airlines yang terbang ke bandara Sabiha Gokcen, Istanbul, tergelincir di ujung landasan pacu basah. Akibatnya, pesawat terbelah menjadi tiga bagian setelah mendarat pada Rabu (5/2).
Gubernur Istanbul, Ali Yerlikaya, mengatakan, sebelumnya pesawat itu membawa 177 penumpang dan enam awak dari provinsi barat Izmir. Dia mengatakan yang terluka dirawat di 18 rumah sakit di daerah itu.
"Pesawat tidak dapat bertahan di landasan karena kondisi cuaca buruk dan tergelincir sekitar 50-60 meter," kata Yerlikaya kepada wartawan di bandara, dilaporkan laman reuters, Kamis (6/2).
Menteri Transportasi Turki, Cahit Turhan, mengatakan, penerbangan yang menunggu untuk mendarat di Sabiha Gokcen telah dialihkan ke Bandara Istanbul. Turkish Airlines mengatakan telah membatalkan semua penerbangan masuk dan keluar dari Sabiha Gokcen untuk hari itu.
Broadcaster NTV mengatakan bahwa pesawat telah berusaha mendarat di tengah angin kencang. Padahal, sebelumnya dua penerbangan ditunda karena angin.
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, mengatakan, kecelakaan pesawat menewaskan satu orang dan melukai 157 penumpang lainnya. Korban meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit.
"Tidak ada korban luka-luka lainnya yang dalam kondisi kritis," ujar Koca.
Pesawat Boeing 737-86J, terbelah menjadi tiga bagian setelah jatuh sekitar 30 hingga 40 meter di ujung landasan pacu basah. Cuplikan menunjukkan pesawat mendarat dan terus melaju dengan kecepatan tinggi di landasan.
Pihak Pegasus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat telah keluar landasan pacu dan bahwa penumpang sedang dievakuasi. Seorang juru bicara perusahaan tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Tayangan televisi menunjukkan badan pesawat, serta bagian dekat ekor, telah putus. Penumpang dibawa keluar saat pesawat tergeletak di sebidang rumput di sebelah landasan.