Sabtu 08 Feb 2020 11:33 WIB

Parah, Sopir Uber Pipis Sembarangan Depan Rumah Warga

Warga Sydney yang tinggal dekat bandar udara mengecam para sopir Uber

Red:
Uber: Parah, Sopir Uber Pipis Sembarangan Depan Rumah Warga
Uber: Parah, Sopir Uber Pipis Sembarangan Depan Rumah Warga

Warga Sydney yang tinggal dekat bandar udara telah mengecam para sopir Uber yang sehari-hari mangkal menunggu penumpang. Mereka mengatakan para sopir telah meresahkan warga sekitar karena menjadikan pekarangan rumah warga seperti WC umum.

Kecaman ini disampaikan warga yang bermukim di kawasan Wolli Creek, yang melihat para sopir Uber membuang air kecil di depan rumah mereka, selain juga di sudut-sudut gedung dan di jalanan.

Maria, salah satu warga yang sudah bermukin di daerah itu selama enam tahun, mengatakan sudah tidak tahan lagi menghadapi ulah para supir tersebut.

"Parkir ganda, mengebut di jalan, mengintimidasi, berteriak dan membunyikan klakson jam 4 pagi, sekarang aksi menjijikkan dengan buang air kecil di depan umum," kata Maria.

"Kami mempertimbangkan untuk pindah dari sini. Ini konyol."

Petunjuk online dari perusahaan 'ride-sharing' memang menyarankan para pengemudinya untuk menunggu panggilan penumpang dari bandara di beberapa jalan, seperti Innesdale Road, Gertrude Street, dan Robert Lane atau Levey Street.

"Beberapa malam yang lalu saya melihat seorang pria yang menyender ke tembok sambil buang air kecil, kemudian partner saya berteriak menegurnya, 'hei, itu bukan toilet'," kata Maria.

"Tapi pria itu dengan tenangnya menyelesaikan buang air kecil dan kembali ke mobil menunggu penumpang."

 

Dalam pernyataan resminya, Uber mengatakan para pengemudinya telah setuju untuk mengikuti aturan di lingkungan setempat, termasuk tidak melakukan "tindakan yang anti-sosial".

Kepada ABC, salah satu pengemudi Uber mengatakan salah satu alasannya menghindari jalan-jalan di Wolli Creek adalah untuk menghindari "kepadatan lalu lintas dan perilaku pengemudi yang buruk".

Seorang warganya lainnya, perempuan yang bekerja di salah satu tempat usaha, mengatakan ia dan para pekerja serta pelanggan lainnya sering berseteru dengan sopir-sopir Uber.

Menurutnya situasinya mulai memanas tiga bulan terakhir, setelah "para karyawan dan pelanggan perempuan merasa tidak aman, terutama di malam hari".

"Tempat parkir kami berbau urin dan tinja," katanya.

"Ini mempengaruhi bisnis [dan] orang-orang memilih untuk pergi ke tempat lain."

Juru bicara Bayside Council mengatakan, ada patroli yang mengawasi area tersebut secara berkala dan seharusnya warga melaporkan perilaku yang bertentangan dengan normal sosial tersebut ke polisi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement