Jumat 07 Feb 2020 14:58 WIB

Duta Besar Inggris akan Kembali ke Iran

Duta Besar Inggris sebelumnya sempat ditahan oleh pasukan keamanan Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Duta Besar Inggris Robert Macaire
Foto: EPA
Duta Besar Inggris Robert Macaire

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Dalam unggahannya di media sosial Duta Besar Inggris untuk Iran Rob Macaire mengatakan akan kembali ke Teheran. Sebelumnya, ia pulang ke Inggris setelah sempat ditahan oleh pasukan keamanan Iran.

"Baru-baru ini saya kembali dari London ke Teheran, ini perjalanan yang penting yang sudah direncanakan sejak lama," kata Macaire dalam bahasa Farsi di video yang diunggah di Instagram, Jumat (7/2).

Baca Juga

Pada bulan lalu, Macaire sempat ditahan sebentar. Pemerintah Iran mengatakan penahanan itu karena ia menghadiri unjuk rasa ilegal yang terjadi saat masyarakat Iran marah dengan elite politik yang mengelak telah menembak jatuh pesawat Ukraina yang menewaskan 176 orang.

Macaire mengatakan ia menghadiri acara berkabung atas kecelakaan itu. Saat itu, London menyatakan penahanannya melanggar konvensi diplomatik.

Media pemerintah Iran melaporkan Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Macaire yang telah menjabat sebagai duta besar di Iran sejak 2018 untuk mengadukan insiden penahanan. Pihak peradilan melabelkannya sebagai 'elemen yang tak diinginkan'.

Pemerintah Iran yang dikuasai ulama garis keras saat itu mengatakan mengusir Macaire menjadi pilihan terbaik. Jika tidak pendukung loyal Jenderal Qassem Soleimani yang terbunuh serangan drone pada 3 Januari akan 'memotong-motongnya menjadi potongan kecil'.

Pada bulan lalu, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah Amerika Serikat (AS) membunuh Soleimani. Iran membalasnya dengan menyerang pangkalan militer yang menampung pasukan AS dan menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina yang menewaskan 176 orang di dalamnya.

Ketegangan antara Washington dan Teheran terbangun sejak 2018 ketika Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan nuklir atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Sejak itu, AS terus memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi untuk mendesak Iran menghentikan aktivitas nuklir mereka.

Pada bulan Januari, Iran mengumumkan akan mengabaikan pembatasan pengkayaan uranium, sebagai bentuk mundurnya mereka dari JCPOA. Tapi mereka menegaskan akan tetap bekerja sama dengan pengawas nuklir PBB. Iran juga menyatakan tidak pernah berniat untuk mengembangkan senjata nuklir.

Dalam videonya, Macaire mengatakan Inggris ingin menggunakan mekanisme resolusi perselisihan JCPOA. Ia juga mengatakan Brexit tidak mempengaruhi kesepakatan itu.

Pada bulan lalu Inggris, Prancis dan Jerman ingin menggunakan mekanisme perselisihan. Tiga negara penandatangan JCPOA itu resmi menuduh Iran melanggar kesepakatan JCPOA dan memicu diberlakukan kembali sanksi-sanksi PBB yang sempat dicabut setelah kesepakatan nuklir ditanda tangani.

Bulan lalu, Iran mengatakan mereka dapat keluar dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) nuklir global. Jika negara-negara Eropa membawa mereka ke Dewan Keamanan PBB. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement