REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN - Seorang warga Amerika Serikat (AS) di China meninggal setelah didiagnosis terinfeksi virus Corona. Meninggalnya warga Amerika itu disampaikan langsung Kedutaan Besar Amerika Serikat di China pada Sabtu (8/2). Menurut keterangan Kedubes AS, warga negara Amerika yang berusia 60 tahun itu meninggal di Rumah Sakit Wuhan.
"Kami memperoleh informasi bahwa seorang warga negara AS berusia 60 tahun yang didiagnosis menderita virus Corona meninggal di Rumah Sakit di Wuhan, China pada 6 Februari," kata juru bicara Kedubes AS seperti dilansir Al Arabiya.
Jumlah kematian akibat epidemi virus Corona tipe baru di China melonjak menjadi 717 jiwa. Jumlah itu melampaui korban dari wabah SARS di China daratan yang terjadi hampir dua dekade lalu.
Menurut komisi Kesehatan Regional, 81 orang meninggal akibat virus itu di Provinsi Hubei tengah yang menjadi lokasi munculnya penyakit itu pada Desember. Komisi Kesehatan Regional di China juga mengonfirmasi 2.841 kasus baru dan sekarang ada lebih dari 34 ribu yang dikonfirmasi terinfeksi di seluruh China.
Pemerintah AS telah menawarkan dana bantuan hingga 100 juta dolar ke China dan negara-negara lain yang terkena dampak virus Corona. "Komitmen ini, bersama dengan ratusan juta yang disumbangkan dengan murah hati oleh sektor swasta Amerika menunjukkan kepemimpinan AS yang kuat dalam menanggapi wabah ini," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu (8/2).
Pompeo mengatakan AS akan memberikan bantuan baik secara langsung atau melalui organisasi multilateral. Dia mengatakan pengeluaran dana akan keluar dari dana yang tidak ditentukan yang telah dialokasikan dalam pemerintah AS. Pompeo juga mengatakan AS telah menyumbang hampir 17,8 ton pasokan medis ke China termasuk masker, pakaian medis, kain kasa, dan respirator.