REPUBLIKA.CO.ID, ALJIRS -- Barak militer di selatan Aljazair diserang bom bunuh diri. Kementerian Pertahanan negara itu mengatakan peristiwa ini menewaskan satu orang.
Dalam pernyataannya, Senin (10/2) pengeboman itu dilakukan di wilayah Bordj Baji Mokhtar. Belum diketahui siapa pelaku serangan ini. Ini pertama kalinya serangan bunuh diri di Aljazair untuk beberapa tahun terakhir.
Konflik di negara tetangga Libya dan memburuknya keamanan di perbatasan di Mali telah meningkatkan kekhawatiran. Tumbuhnya milisi bersenjata yang kini semakin aktif di wilayah Sahara dan Sahel di Afrika Utara.
Pada 2012 kelompok milisi Islam menyerang pabrik gas Tiguentourine di selatan Algeria. Mereka membunuh lusinan orang termasuk warga negara asing.
Serangan itu menjadi kekerasan paling buruk sejak perang sipil di Aljazair pada 1990-an. Saat itu, kelompok radikal berperang melawan pemerintah yang menewaskan 200 ribu orang.
Aljazair sudah bergulat dengan krisis politik setelah unjuk rasa besar-besaran untuk menurunkan presiden yang lama berkuas. Pengunjuk rasa tetap menggelar aksinya walaupun presiden sudah turun.
Mereka menuntut seluruh elite politik mundur dari jabatan mereka. Negara itu juga diterpa masalah ekonomi yang disebabkan turunnya kontribusi pendapatan dari penjualan sumber daya energi dan rencana pemotongan pengeluaran publik tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
