Senin 10 Feb 2020 07:03 WIB

Arab Saudi Imbau Petani Unggas Perkuat Biosecurity

Petani unggas diminta lakukan pencegahan saat berhadapan dengan unggas.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Arab Saudi Imbau Petani Unggas Perkuat Biosecurity (Foto: ilustrasi pencegahan flu burung)
Foto: Antara
Arab Saudi Imbau Petani Unggas Perkuat Biosecurity (Foto: ilustrasi pencegahan flu burung)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian Arab Saudi, Dr  Abdullah Abal Khail, meminta semua pekerjaan yang berkaitan dengan unggas di seluruh wilayah kerajaan Saudi untuk memperkuat biosecurity. Para peternak unggas diminta untuk berhati-hati dan berjaga-jaga serta menerapkan langkah-langkah pencegahan ketika berhadapan dengan unggas.

Tak hanya itu, ia juga menyatakan virus flu burung yang diidentifikasi di Riyadh tak menular ke manusia. Sebaliknya, virus H5N8 yang berasal dari peternakan unggas di wilayah Riyadh itu, hanya menular ke sesama unggas.

Baca Juga

"Jenis flu burung tersebut tak menimbulkan ancaman kesehatan apapun bagi masyarakat," kata Khail.

Dilansir dari Saudigazzete, Senin (10/2), pihaknya saat ini menyatakan untuk berhenti sementara dalam mengimpor unggas. Selain dari upaya memperingati warganya agar tidak memburu segala jenis unggas, untuk terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Sejauh ini, sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran flu burung di Saudi, pihak pemerintah telah membunuh 35 ribu unggas yang diduga telah terinfeksi. Jumlah yang dilaporkan itu dinilai yang terbaru, sebab berdasarkan laporan sebelumnya, sebanyak 385.300 unggas langsung disembelih setelah virus itu menyebar.

Pada awalnya, diketahui bahwa 22.700 unggas di peternakan di Sudair, Riyadh, mati mendadak akibat dari patogen itu. Untuk itu, pihak pemerintah Saudi mengimbau warganya agar menghubungi kontak yang tersedia jika menemukan kasus yang mencurigakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement