Senin 10 Feb 2020 09:23 WIB

Penumpang di Kapal Pesiar Dream World Negatif Virus Corona

Penumpang dan awak kapal pesiar Dream World dimasukkan ke dalam karantina pada Rabu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolanda
The 151,000-tonne World Dream cruise liner, owned by Genting Hong Kong Limited, is docked at the Kai Tak Cruise Terminal in Hong Kong, China, 05 February 2020. Genting announced that three passengers on a recent World Dream cruise had developed coronavirus symptoms following a cruise between 19 and 24 January 2020.
Foto: Jerome Favre/EPA-EFE
The 151,000-tonne World Dream cruise liner, owned by Genting Hong Kong Limited, is docked at the Kai Tak Cruise Terminal in Hong Kong, China, 05 February 2020. Genting announced that three passengers on a recent World Dream cruise had developed coronavirus symptoms following a cruise between 19 and 24 January 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Ribuan orang yang berada di kapal pesiar Dream World di Hong Kong diizinkan untuk turun dari kapal setelah empat hari. Mereka dinyatakan negatif atau bebas dari virus corona baru.

Seluruh penumpang dan awak kapal pesiar Dream World dimasukkan ke dalam karantina pada Rabu, setelah terungkap bahwa tiga penumpang yang berlayar bersama mereka sebelumnya terinfeksi virus corona. Kepala petugas kesehatan pelabuhan, Leng Yiu Hong mengatakan, sekitar 1800 orang telah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif.

Baca Juga

Pada Ahad lalu, menteri kesehatan Hong Kong mengatakan, 468 orang telah diminta untuk tinggal di rumah, di kamar hotel, atau di pusat-pusat fasiltias yang dikelola oleh pemerintah. Hong Kong menerapkan masa karantina selama dua pekan bagi siapa pun yang datang dari daratan China.

Kapal pesiar Diamond Princess juga telah dikarantina di Yokohama, Jepang selama hampir seminggu. Kantor berita Kyodo melaporkan, pihak berwenang mengatakan, 64 orang telah terinfeksi virus corona.

Wabah virus corona hingga kini telah menewaskan 910 orang yang sebagian besar berada di daratan China. Jumlah kematian akibat virus ini telah melampaui wabah SARS pada 2003 lalu. Diketahui, wabah SARS telah menewaskan 774 orang di puluhan negara.

Di provinsi Hubei, yang menjadi pusat penyebaran virus corona, jumlah korban meninggal dunia mencapai 800 orang. Sementara lebih dari 40 ribu orang di dunia telah terinfeksi virus tersebut. Rizky Jaramaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement