Kesempatan untuk berfoto bersama atau menjabat tangan presiden ketika berkunjung ke luar negeri sudah lama menjadi minat bagi warga Indonesia.
Namun di tengah zaman teknologi gadget yang canggih sekarang, kesempatan untuk selfie sudah menjadi bagian dari kunjungan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi baik di dalam maupun di luar negeri.
Demikian juga dengan kunjungan ke Australia dilangsungkan selama tiga hari dari tanggal 8-10 Februari, di mana Presiden Jokowi berada di ibu kota Australia Canberra.
Agenda terpenting Presiden Jokowi adalah berpidato di depan parlemen Australia, kepala negara ke-12 yang pernah mendapat kesempatan serupa dan presiden Indonesia kedua setelah Susilo Bambang Yudhoyono yang melakukannya.
Bagi sebagian warga Indonesia di sini, kesempatan untuk berselfie dengan Presiden Jokowi adalah hal yang terpenting.
Itulah yang didapat oleh Adrian Butler, 9 tahun murid Kelas 4 SD Mowson di Canberra, kata ibunya Mae Butler, yang berasal dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
Mae Butler bernama lengkap Maimunah Achmad mengatakan kepada wartawan ABC Sastra Wijaya bahwa putranya Adrian memang sangat ingin sekali bertemu dengan Presiden Jokowi.
"Adrian itu memang ngefanss sama (Pak) Jokowi. Sejak Adrian mendapat kabar kalau Presiden mau Ke Canberra dia senang banget." kata Mae Butler hari Senin (10/2/2020).
"Dia sebenarnya bercita-cita mau membacakan Pancasila di depan Presiden Jokowi."
Untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi di hotel tempat menginap di Canberra, Adrian terpilih sebagai bagian dari 25 orang di barisan depan untuk penyambutan.
"Awalnya saya pesimis karena ratusan warga yang hadir pasti tidak memungkinkan untuk bisa bersalaman dan berselfie ria. Lagipula kondisi sudah malam dan gelap saya takut sangat berdesak-desakkan," kata Mae lagi.
Menurut Mae, setelah selfie tersebut, Adrian mengatakan bahwa ini adalah hadiah ulang tahun terbaiknya, bisa bertemu Presiden Jokowi, karena Adrian akan berusia 10 tahun tanggal 21 Februari.
"Hanya saja cita-citanya untuk membacakan Pancasila di depan Presiden belum kesampaian." kata Mae lagi yang mengatakan anaknya lancar berbahasa Indonesia karena memang dibiasakan berbicara dengan ibunya.
"Kalau dengan bapaknya dan di sekolah dia bahasa Inggris." kata Mae lagi.
"Bahasa ibu tidak boleh dilupakan, karena kalau bepergian ke Indonesia biar dia bisa ngobrol sama keluarga di sana."
Selfie di Mt Ainslie
Seorang warga asal Indonesia yang juga tinggal di Canberra yang berkesempatan berselfie dengan Presiden Jokowi adalah Anna Nursalim.
"Warga Indonesia di Canberra mendapat kabar kalau Pak Jokowi akan mengunjungi Mt Ainslie hari Minggu jam 3.30 sebagai rangkain acara kunjungannya." kata Anna kepada wartawan ABC Sastra Wijaya.
Anna Nursalim kemudian mendatangi Mt Ainslie yang terletak ke ketinggian 843 meter menjadi tempat dimana kita bisa melihat hamparan kota Canberra termasuk kompleks pemerintahan Australia yang memang sengaja didesain khusus untuk menjadi pusat pemerintahan Australia.
"Teman-teman di Canberra mengajak untuk ikut menyaksikan kunjungan Jokowi ke Mt Ainslie karena kita tidak sempat ikutan menyambut kedatangan beliau di hotel Hyatt malam sebelumnya." kata Anna.
Sekitar jam 15.20, mereka sampai di Mt Ainslie dimana saat itu cuaca sangat buruk.
"Meski kemarau, di Canberra sedang mendung, angin kencang dan disertai hujan rintik-rintik."
"Awalnya kami kuatir beliau tidak berkenan hadir karena hujan angin tersebut. Kita menunggu sekitar sejaman, akhirnya jam 4.30 beliau sampai di Mt Ainslie dan sudah ditunggu." kata Anna lagi.
Yang menunggu adalah Kepala NCA (National Capital Authority), Sally Barnes.
NCA adalah badan yang dibentuk dulunya untuk merencanakan dan mengembangkan Canberra sebagai ibukota Australia.
Sally Barnes menjelaskan bagaimana manajemen ibukota Australia yang terpisah dari pusat ekonomi.,.
"Kami warga Indonesia menunggu sekitar 20 menit sebelum akhirnya berhasil minta selfie dengan Pak Jokowi." kata Anna Nursalim lagi.
"Saya minta (dengan sedikit berteriak) Pak Jokowi selfie dong Pak sambil kasih hp saya."
"Lalu Pak Jokowi menengok dan memgambil HP saya dan petugas pengawal presiden mempersilakan saya ke samping bapak." kata Anna.
Pertemuan dengan beberapa warga batal dilakukan
Salah seorang warga asal Indonesia yang tinggal di Sydney Epy Djulianti diundang ke Canberra untuk menghadiri pertemuan Presiden Jokowi dengan warga asal Indonesia di sela-sela kunjungan dalam bentuk jalan pagi bersama hari Minggu (9/2/2020).
"Berhubung karwna cuaca hujan, jalan pagi bersama erwakilan organisasi kemasyarakatan Indonesia dibatalkan dan tidak ada program penggantinya." kata Epy Djulianti.
Namun Epi mendengar Presiden sempat bertemu dengan beberapa warga Indonesia selama setengah jam dalam pertemuan tertutup yang dihadiri sekitar 30 orang.
Dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Scott Morrison hari Senin pagi Presiden Jokowi menyatakan kunjungan ini dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa kesepakatan perdagangan bebas kedua negara atau IA-CEPA kini telah rampung.