REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI – Pakistan akan mengadakan konferensi internasional dua hari pada Februari untuk menandai kehadiran puluhan ribu pengungsi Afghanistan.
Kementerian Luar Negeri Paksitan menyatakan pertemuan tersebut upaya konsolidasi atas kedatangan pengungsi selama puluhan tahun.
Konferensi yang berjudul "Kehadiran Pengungsi Afghanistan di Pakistan selama 40 tahun: Kemitraan Baru untuk Solidaritas" ini kerja sama dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Perdana Menteri Imran Khan pun akan meresmikan konferensi tersebut.
Acara yang akan diadakan 17-18 Februari di ibukota Islamabad ini melihat titik kedamaian Afghanistan mulai berjalan maju. Kondisi merujuk pada upaya Amerika Serikat untuk mengakhiri perang 18 tahun di Afghanistan melalui kesepakatan damai dengan Taliban.
Komisioner UNHCR Filippo Grandi bersama dengan para menteri dan pejabat senior dari sekitar 20 negara yang akan mendukung keberadaan pengungsi Afghanistan di seluruh dunia dan di Pakistan ambil bagian.
Selain itu, partisipasi tingkat tinggi diharapkan lahir dari PBB, bank pembangunan multilateral, masyarakat sipil, dan sektor swasta.
"Ini juga akan membantu dalam membangun narasi positif tentang pengungsi, terutama pada saat perbatasan ditutup pada mereka dan jutaan orang dibuat tanpa kewarganegaraan di bawah kepura-puraan nasionalistis dan ideologis," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri, dikutip dari Anadolu Agency.
Konferensi ini akan lebih lanjut mengidentifikasi perkembangan dan tonggak penting dalam evolusi 40 tahun dari pengungsi Afghanistan. Konferensi itu akan memperkuat upaya internasional yang disepakati dalam Global Compact PBB untuk Pengungsi dan Forum Pengungsi Global untuk membawa fokus baru pada pengungsi Afghanistan.
Ada sekitar 2,5 juta pengungsi Afghanistan yang terdokumentasi dan tidak berdokumen yang tinggal di Pakistan. Jumlah tersebut menjadikannya populasi pengungsi Afghanistan terbesar di dunia setelah warga Suriah di Turki.
Sebagian besar pengungsi tinggal di barat laut Khyber Pakhtunkhwa dan provinsi Balochistan barat daya yang berbatasan dengan Afghanistan. Dwina Agustin
Ikuti Whatsapp Channel Republika
