Selasa 11 Feb 2020 09:24 WIB

Kematian Akibat Virus Corona Lebih dari 100 dalam Sehari

Infeksi virus corona mencapai 2.097 kasus baru di Hubei, China.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Gelombang pertama pasien positif virus Corona memasuki Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Hubei, China. Rumah Sakit darurat yang didirikan dalam waktu 10 hari ini dibuat khusus bagi korban virus Corona.
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Gelombang pertama pasien positif virus Corona memasuki Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Hubei, China. Rumah Sakit darurat yang didirikan dalam waktu 10 hari ini dibuat khusus bagi korban virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Epidemi virus corona tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Seperti dilansir New Zealand Herald, dalam satu hari, jumlah kematian mencapai lebih dari 100 akibat penyakit dari virus tersebut. 

Di China, jumlah korban jiwa virus corona melonjak menjadi 1.011 pada Selasa (11/2). Virus corona jenis baru pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei pada Desember 2019 dan sejak itu terus menyebar secara global. Jumlah korban jiwa di Provinsi Hubei dilaporkan bertambah, dengan adanya 103 kematian terbaru. Dalam laporan hariannya, komisi kesehatan Hubei juga mengonfirmasi 2.097 kasus baru virus corona lainnya di provinsi tersebut.

Baca Juga

Saat ini, ada lebih dari 42.200 kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh China. Pemerintah di negara itu telah berjuang untuk mengendalikan wabah, dengan melakukan isolasi pada Wuhan dan beberapa kota atau wilayah lainnya di Hubei. 

Presiden China Xi Jinping telah bertemu dengan para pekerja medis dan pasien yang terinfeksi virus corona di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Beijing pada Senin (10/2). Ia kemudian menyerukan langkah-langkah yang lebih tegas untuk menahan wabah tersebut. 

Peningkatan jumlah kasus virus corona terjadi setelah warga di wilayah daratan China mulai kembali bekerja pasca liburan Tahun Baru Imlek yang selesai pada 2 Februari lalu. Hal ini dilaporkan menjadi penyebab jumlah orang yang terinfeksi diketahui lebih banyak, dengan adanya lebih dari 3.000 kasus baru pada Ahad (9/2). 

Sebuah tim pendahulu untuk misi pakar internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia  (WHO) untuk menangani virus corona dilaporkan tiba di China Senin (10/2). Dipimpin Bruce Aylward yang pernah mengawasi respons organisasi atas epidemi Ebola di Afrika Barat pada 2014-2016.

Di seluruh dunia, 319 kasus virus corona jenis baru di 24 negara telah dikonfirmasi. Di luar daratan China, dilaporkan ada dua orang yang meninggal karena infeksi, yaitu satu di Filipina dan satu di Hong Kong. 

WHO mengatakan penyebaran kasus virus corona di antara orang-orang yang belum pernah ke China bisa menjadi seperti 'percikan api yang menjadi lebih besar'. Karena itu semua orang harus berusaha untuk tidak membiarkan epidemi di luar kendali. China akan mempercepat penyediaan obat-obatan yang menunjukkan efek klinis terhadap virus corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement