Selasa 11 Feb 2020 12:12 WIB

Universitas di Kabul Diserang Bom Bunuh Diri

Pejabat Kementerian Dalam Negeri menyatakan ledakan tersebut menimbulkan korban jiwa

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Pejabat Kementerian Dalam Negeri menyatakan ledakan di Afganistan menimbulkan korban jiwa. Ilustrasi.
Foto: Foto : MgRol112
Pejabat Kementerian Dalam Negeri menyatakan ledakan di Afganistan menimbulkan korban jiwa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ibu kota Afganistan, Kabul, mendapatkan serangan bunuh diri. Pejabat Kementerian Dalam Negeri menyatakan ledakan tersebut menimbulkan korban jiwa dari pihak sipil.

"Ledakan itu adalah serangan bunuh diri dengan korban sipil," kata wakil juru bicara Kementerian Dalam Negeri Marwa Amini dikutip dari Aljazirah, Selasa (11/2).

Baca Juga

Ledakan itu terjadi di gerbang masuk sebuah universitas pertahanan yang dikelola pemerintah, Akademi Militer Marshal Fahim. Laporan Reuters menyatakan kementerian itu belum mau merincikan berapa jumlah korban jiwa yang terkena dampak ledakan.

Seorang saksi di dekat tempat kejadian di Kabul barat mengonfirmasi ledakan itu. Dengan ledakan yang terjadi, kemungkinan jatuh korban kemungkinan terjadi dalam serangan besar pertama di ibu kota Afghnistan dalam beberapa bulan. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim serangan bunuh diri tersebut.

Beberapa pekan terakhir telah sering terjadi penyerangan terhadap polisi dan pasukan keamanan Amerika Serikat di Afganistan. Bahkan ketika Amerika Serikat dan Taliban saat ini sedang dalam tahap melakukan pembicaraan untuk menyelesaikan pakta perdamaian.

Sebelumnya, enam orang terbunuh dan sedikitnya selusin orang terluka tahun lalu dalam ledakan bunuh diri Taliban serupa di luar akademi. Perguruan tinggi ini merupakan tempat militer Eropa untuk melatih para kadet Afganistan untuk menjadi perwira.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement