REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Korban meninggal akibat corona di China mencapai rekor baru, 108 kematian dalam sehari. Kematian akibat corona telah mencapai angka 1.000 jiwa.
Presiden China Xi Jinping langsung mengunjungi pusat kesehatan, Selasa (11/2) untuk mendorong kembali moral masyarakat akibat corona. Dalam pelaksanaanya, ia menyatakan keyakinannya untuk perang melawan penyakit.
“Kami pasti akan memenangkan perang rakyat ini,” ujar dia seperti dilansir AP, Selasa (11/2).
Hingga kini, kantor dan pertokoan di China memang telah dibuka kembali pascalibur tahun baru yang sempat diperpanjang. Namun, dari pantauan otoritas kesehatan, masyarakat setempat lebih banyak yang memilih untuk tetap tinggal di rumahnya.
Lebih jauh, Xi juga menyatakan terima kasihnya atas nama pemerintah dan partai komunis yang dipimpinnya, utamanya kepada setiap petugas terkait. Bahkan, ia memberi penghormatan juga kepada petugas yang ikut terdampak.
Meskipun, pesan utama yang ia sampaikan adalah meminta masyarakat untuk mengikuti instruksi partai untuk meminimalisasi dampak ekonomi. "Fundamental pembangunan ekonomi jangka panjang China tetap tidak berubah dan dampak epidemi virus corona baru pada ekonomi berumur pendek," kata Xi.
Dia juga menyerukan semua pihak untuk melakukan upaya yang lebih besar meminimalisir dampak epidemi terhadap ekonomi saat ini. Maksud dia adalah untuk mencegah PHK skala besar.
Dari laporan Komisi Kesehatan Nasional, disebutkan bahwa korban harian, Selasa (11/2), 108 orang dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Jumlah itu sekaligus membulatkan korban meninggal menjadi 1.016 di daratan China sejak epidemi muncul pada Desember lalu.
Bahkan, jumlah tersebut juga digadang-gadang melebihi epidemi SARS yang muncul pada 2002-2003 lalu. Di samping itu, skala jumlah kasus yang hingga kini dikonfirmasi, memang turun dari sebelumnya.
Namun demikian, total untuk korban terdampak masih tinggi, sekitar 42.638 untuk di China daratan.