Selasa 11 Feb 2020 21:24 WIB

WHO Kumpulkan Ilmuwan Bahas Virus Corona

WHO mengumpulkan para ilmuwan untuk membahas wabah virus Corona di Jenewa

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Seorang warga membeli tisu di toko farmasi di Hong Kong, Kamis, (6/2). WHO mengumpulkan para ilmuwan untuk membahas wabah virus Corona di Jenewa. Ilustrasi.
Foto: VIncent Vu/AP
Seorang warga membeli tisu di toko farmasi di Hong Kong, Kamis, (6/2). WHO mengumpulkan para ilmuwan untuk membahas wabah virus Corona di Jenewa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumpulkan para ilmuwan untuk membahas wabah virus Corona di Jenewa, Swiss pada Selasa (11/2). Mereka akan mendiskusikan tentang sumber virus termasuk obat-obatan serta vaksin untuk melawannya.

"Sulit untuk percaya bahwa hanya dua bulan lalu, virus ini, yang telah menarik perhatian media, pasar keuangan, dan para pemimpin politik, sama sekali tidak diketahui oleh kita," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca Juga

WHO mengatakan masih ada banyak pertanyaan kritis yang belum terjawab perihal virus Corona. Hal tersebut antara lain hewan apa yang menularkan virus, bagaimana penyebaran tepatnya di antara manusia, dan cara terbaik untuk menangani serta merawat pasien yang terinfeksi. "Untuk mengalahkan wabah ini, kita membutuhkan jawaban dari semua pertanyaan itu dan banyak lagi," ujar Ghebreyesus.

Pertemuan di Jenewa akan berlangsung hingga Rabu (12/1). Namun para ahli telah mengatakan diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan vaksin virus Corona.

Sebelumnya Ghebreyesus mengatakan wabah virus Corona merupakan ancaman serius bagi dunia. "Dengan 99 persen kasus di China, ini tetap sangat sangat darurat bagi negara itu, tapi yang memiliki ancaman sangat besar bagi seluruh dunia," katanya.

Menurut WHO, saat ini terdapat 42.708 kasus virus Corona di China. Mereka pun mencatat setidaknya ada 393 kasus yang tersebar di 24 negara. Jumlah korban meninggal akibat virus Corona telah mencapai 1.018 jiwa. Saat ini terdapat lebih dari 40 ribu warga yang masih dirawat karena infeksi virus tersebut.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement