Rabu 12 Feb 2020 11:13 WIB

113 Spesies Hewan di Australia Kena Dampak Kebakaran Hutan

Australia telah mengidentifikasi 113 spesies hewan yang membutuhkan bantuan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Australia telah mengidentifikasi 113 spesies hewan yang membutuhkan bantuan pascakebakaran hutan. Ilustrasi.
Foto: AAP Image/Dan Himbrechts/via REUTERS
Australia telah mengidentifikasi 113 spesies hewan yang membutuhkan bantuan pascakebakaran hutan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia telah mengidentifikasi 113 spesies hewan yang membutuhkan bantuan darurat setelah habitat mereka hancur akibat kebakaran hutan. Hampir semua spesies telah kehilangan setidaknya 30 persen dari habitat mereka karena kebakaran hutan di wilayah selatan dan timur Australia.

Para ahli menyatakan koala serta spesies burung, ikan, dan katak termasuk yang paling membutuhkan bantuan. Para peneliti sebelumnya memperkirakan bahwa ada lebih dari 1 miliar hewan telah mati dalam kebakaran hutan. Namun, pemerintah pada Selasa lalu merilis daftar hewan dengan mempersempit jumlah spesies hewan yang terkena dampak kebakaran hutan. Daftar itu disusun oleh Wildlife and Threatened Species Bushfire Recovery Expert Panel.

Baca Juga

Panel tersebut menemukan beberapa spesies yang terancam menghadapi risiko kepunahan karena semua habitat mereka hancur terbakar. Spesies yang terancam punah adalah katak Pugh, kadal air Blue Mountains, dan kanguru di Pulau Kanguru. habitat koala hanya beberapa bagian saja yang hancur dan membutuhkan intervensi darurat untuk memulihkan mereka.

"Banyak (spesies) dianggap aman dan tidak terancam sebelum kebakaran, tetapi sekarang telah kehilangan banyak habitat mereka dan mungkin terancam," kata panel dalam laporannya dilansir BBC, Rabu (12/2).

Secara keseluruhan ada 22 udang karang, 20 reptil, 19 mamalia, 17 ikan, 13 burung, dan lima spesies invertebrata yang diidentifikasi telah kehilangan habitat. Menteri Lingkungan Hidup Australia Sussan Ley mengatakan panel akan menyusun daftar spesies tanaman yang diperkirakan hancur atau punah akibat kebakaran hutan. Menurut Ley, susunan daftar bisa saja berubah karena titik api masih menyala di sejumlah daerah.

"Masih belum aman untuk memasuki daerah pascakebakaran hutan, terutama untuk membuat penilaian di lapangan dengan lebih rinci," kata Ley.

Bulan lalu, Australia berencana akan menggelontorkan dana sebesar 33 juta dolar AS untuk pemulihan satwa liar dan habitat. Dana itu akan dihabiskan untuk perawatan hewan, makanan dan program pengendalian hewan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement