Rabu 12 Feb 2020 15:41 WIB

300 Karyawan DBS Singapura Dievakuasi karena Virus Corona

Evakuasi dilakukan DBS Singapura setelah ada karyawan positif terinfeksi virus corona

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bank DBS Singapura mengevakuasi karyawan karena kasus virus corona.
Foto: Reuters/Tim Chong
Bank DBS Singapura mengevakuasi karyawan karena kasus virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Bank terbesar Singapura, DBS mengevakuasi 300 stafnya setelah ditemukan ada karyawan yang positif terinfeksi virus corona. Country Head DBS Singapura, Shee Tse Koon memerintahkan evakuasi melalui memo internal.

"Saya menginformasikan bahwa ada satu kasus virus corona yang dikonfirmasi di DBS Asia Central hari ini. Sebagai tindakan pencegahan, 300 staf yang bekerja di Leval 43 di MBFC telah dievakuasi dan akan bekerja dari rumah," ujar Shee yang merujuk pada markas DBS di area Marina Bay Financial Centre.

Baca Juga

Singapura telah melaporkan 47 kasus virus corona. Jumlah itu merupakan yang tertinggi di luar China. Pemerintah Singapura menaikkan tingkat kewaspadaan pada pekan lalu. Hal itu memicu kepanikan, sehingga warga Singapura berbondong-bondong menyetok barang kebutuhan pokok.

Ketika dihubungi, DBS mengatakan akan mengeluarkan pernyataan dalam waktu dekat. Karyawan DBS mengatakan kepada Reuters bahwa pekerja di lantai lain di Marina Bay Financial Centre tidak dievakuasi.

Beberapa perkantoran di distrik keuangan Singapura memberlakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap para karyawannya. Mereka tampak mengantre di pintu masuk gedung sebelum jam kerja dimulai.

Beberapa perusahaan termasuk DBS membatalkan pertemuan secara langsung dan memilih untuk mengadakan rapat melalui teleconference. Pemerintah Singapura telah memperingatkan warganya agar tidak berjabat tangan untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Hal itu arena, virus itu dapat menyebar antarmanusia.

Wabah virus corona telah membangkitkan kenangan terhadap wabah SARS yang terjadi pada 2003. Wabah itu telah menewaskan lebih dari 30 orang di Singapura. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement