Kamis 13 Feb 2020 00:25 WIB

Maksa Pesta Ultah di Tengah Wabah, Pria China Diperkarakan

Seorang pria di China diperkarakan karena memaksa agar diizinkan gelar pesta ultah.

Penanganan medis virus corona di China (Ilustrasi). Seorang pria di China diperkarakan karena memaksa agar diizinkan menggelar pesta ultah di tengah wabah penyakit akibat infeksi Covid-19..
Foto: ist
Penanganan medis virus corona di China (Ilustrasi). Seorang pria di China diperkarakan karena memaksa agar diizinkan menggelar pesta ultah di tengah wabah penyakit akibat infeksi Covid-19..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa di China mengajukan tuntutan pidana terhadap seorang pria yang menentang larangan pertemuan publik selama wabah virus corona tipe baru. Kantor Berita Xinhua pada Rabu melaporkan bahwa lelaki berusia 59 tahun itu menggunakan petasan dan menyiram dirinya dengan bensin sebagai bentuk protes

Warga Kota Chongqing itu disebut telah merencanakan perjamuan perayaan ulang tahun lebih dari sepuluh meja tamu pada 28 Januari. Akan tetapi, pejabat setempat yang memerangi wabah penyakit akibat Covid-2019, nama resmi yang diberikan WHO untuk virus corona tipe baru, memintanya untuk membatalkan acara itu.

Baca Juga

Pria tersebut gagal meyakinkan para pejabat agar membiarkan pestanya tetap berjalan. Ia kemudian melampiaskan kekesalannya dengan melilitkan petasan di pinggangnya dan menyiramkan bensin ke dadanya kemudian menyalakan api pada 26 Januari. Ia berupaya mengancam para petugas agar menyetujui keinginannya.

"Tindakan itu menghalangi kader kota dan desa melakukan upaya pencegahan dan pengendalian wabah," kata Xinhua, menambahkan bahwa 10 pasien yang mengunjungi sebuah klinik di lantai bawah gedung yang sama juga terkena imbasnya.

Tak langsung diketahui hukuman seperti apa yang nantinya bakal dihadapi oleh pria itu, jika dirinya dinyatakan bersalah. Pihak berwenang di Chongqing melarang pertemuan besar, seperti jamuan makan atau pesta, wabah Covid-19 menelan lebih dari 1.100 korban dan menginfeksi ke lebih dari 40 ribu orang lainnya.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement