Kamis 13 Feb 2020 08:55 WIB

Bicarakan Virus Corona, Xi Tenangkan Jokowi

Jokowi berjanji tak akan mengabaikan Cina.

Penanganan medis virus corona di China (Ilustrasi)
Foto: Ist
Penanganan medis virus corona di China (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kekhawatiran atas dampak global penyakit akibat virus corona baru (kini dinamai Covid-19), Presiden Republik Rakyat Cina (RRC) Xi Jinping menelepon Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (11/2) malam. Xi mencoba meyakinkan Jokowi soal kemampuan negaranya menghadapi virus tersebut dan memuji kerja sama dengan Indonesia selama ini.

Menurut lansiran Kementerian Luar Negeri RRC, telepon kepada Jokowi serangkaian dengan sejumlah panggilan yang dilakukan Xi Jinping kepada pimpinan mitra strategis lainnya. Ia mula-mula menyatakan terima kasih kepada Indonesia atas persahabatan dan pengertiannya terkait merebaknya Covid-19.

Baca Juga

Xi menekankan, penanganan penyakit tersebut merupakan prioritas Pemerintah Cina saat ini. “Kami meyakini Cina akan berhasil menangani epidemi ini dan menjadi lebih kuat serta lebih makmur,” kata Xi kepada Jokowi, seperti dilansir Kemenlu RRC.

Presiden Xi juga menjanjikan, negaranya akan bekerja lebih erat dengan Indonesia dan negara-negara lainnya dalam semangat keterbukaan dan transparansi guna menjaga kepentingan regional dan global. “Cina akan terus menjaga dengan baik warga negara Indonesia dan warga negara asing lainnya seperti warganya sendiri,” kata Xi.

Ia menambahkan, sejak virus mulai merebak, Indonesia dan sejumlah negara lainnya telah memberikan dukungan yang berharga lewat berbagai cara. “Ini adalah bukti solidaritas antartetangga dalam waktu-waktu penuh cabaran,” ujar Xi.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) itu, pihaknya siap terus melanjutkan persahabatan tradisional dengan Indonesia, terus memperdalam sinergi strategi pembangunan kedua belah pihak, dan mengimplementasikan proyek-proyek utama dalam kerangka Prakarsa Sabuk Jalan (BRI), terutama proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Presiden Jokowi membenarkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Xi Jinping pada Selasa (11/2) malam. "Tadi malam jam setengah delapan, saya berbicara melalui telepon dengan Presiden RRT, Presiden Xi Jinping. Yang pertama, saya sampaikan dukacita kepada korban virus korona yang ada di Tiongkok," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/2).

Jokowi juga menegaskan, Indonesia akan selalu mendampingi Cina menghadapi masa sulit saat ini. Ia juga yakin Cina mampu menyelesaikan masalah wabah virus korona ini dalam waktu cepat.

"Saya sampaikan bahwa Indonesia akan selalu bersama dengan RRT dalam masa yang sulit seperti ini. Saya juga sampaikan bahwa Indonesia yakin RRT bisa selesaikan masalah virus korona dalam waktu secepat-cepatnya," kata dia. Selain itu, Presiden juga menawarkan bantuan kepada Presiden Xi Jinping untuk mempercepat penanganan virus korona ini.

photo
Virus corona memiliki ratusan jenis yang terdapat pada berbagai macam hewan di antaranya kelelawar.

Sambungan telepon tersebut dilakukan bertepatan dengan rencana pemerintah melakukan sejumlah langkah guna mengantisipasi perlambatan ekonomi karena merebaknya virus korona baru. Pemerintah Indonesia sebelumnya menyatakan akan menyegerakan penyaluran anggaran bantuan sosial dan dana desa untuk meningkatkan daya beli dan menggulirkan subsidi bagi sektor pariwisata.

Indonesia sejauh ini termasuk negara-negara yang melarang ketibaan dari Cina daratan hingga waktu yang belum ditentukan terkait merebaknya virus korona baru di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Indonesia juga melarang kedatangan warga asing yang sempat berkunjung ke Cina beberapa waktu belakangan serta melarang WNI mengunjungi Cina. Impor hewan hidup dari Cina juga dihentikan.

Sejumlah maskapai telah menghentikan penerbangan ke dan dari Cina. Sedangkan, kapal-kapal tanker dari Cina juga ditolak berlabuh dan diminta melepas jangkar jauh dari pelabuhan. Hingga kemarin, jumlah yang tertular Covid-19 telah mencapai 45.117 kasus. Sedangkan, penularan dalam 24 jam telah mengalami penurunan menjadi 2.000 kasus dari 2.500 sehari sebelumnya.

Sedangkan, jumlah yang meninggal telah mencapai 1.115 orang dengan kematian dalam sehari mencapai 97 orang, kemarin. Jumlah kematian per hari itu juga mengalami penurunan dari sehari sebelumnya sebanyak 108 orang.

Sejauh ini, Pemerintah Indonesia menyatakan belum ada penularan penyakit itu di Indonesia. Namun, Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan Siswanto menekankan, itu bukan karena Indonesia tak mampu mendeteksi Covid-19. Sebab, seluruh 64 spesimen yang diperiksa terkait dugaan penularan telah dinyatakan negatif.

"Jadi, kalau hasilnya negatif, Anda jangan menyangsikan laboratorium Litbangkes tidak mampu. Itu tidak betul," ujar Siswanto. n dessy suciati saputri/rr laeny sulistyawati, ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement