REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Formula 1, FIA, dan para promotor akan bertemu pekan ini untuk membahas upaya menyelamatkan Grand Prix China. Pertemuan dilakukan setelah balapan tersebut ditunda karena wabah virus corona.
Managing Director F1, Ross Brawn, mengatakan, meski balapan yang seharusnya digelar pada 19 April di Shanghai itu ditunda, tapi seri Grand Prix Vietnam akan tetap debut pada 5 April di Hanoi. Grand Prix Vietnam tetap berlangsung sesuai rencana.
"Kami sedang bicara dengan FIA, kami bicara dengan para promotor dan memiliki agenda pertemuan pekan ini untuk mencari solusi," kata Brawn seperti dikutip Reuters, Kamis (13/2).
Pembatalan GP China itu akan berakibat jeda empat pekan antara balapan di Vietnam dan Belanda pada 3 Mei nanti. Bahkan jika China mampu mengendalikan epidemi itu, mencari tanggal pengganti untuk GP China ke dalam kalender yang sudah dipadati dengan 22 seri tahun ini akan menjadi tantangan tersendiri.
"Kami akan mencoba untuk memasukkannya tapi itu akan sangat sulit, mungkin perlu memajukan balapan lainnya dan itu adalah pertimbangan besar, akan sangat membebani tim," lanjut Brawn.
Perubahan jadwal juga akan berdampak kepada logistik tim dan rombongan Formula 1 yang sudah harus diatur jauh-jauh hari sebelum pekan balapan tiba. Sejumlah ajang olah raga lainnya yang sedianya digelar di China juga terdampak wabah virus corona. Balapan Formula E di kota Sanya pun, pada bulan depan, terpaksa dibatalkan.