REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menyita 150 rudal anti-tank milik Iran di Laut Arab. Rudal ditemukan saat kapal perang USS Normandy melalukan misi maritim di perairan tersebut pada Ahad (9/2).
“Saat melakukan operasi keamanan maritim di wilayah operasi Komando Sentral AS, (USS Normandy) menaikkan dhow (kapal layar tradisional di perairan Laut Arab), sesuai dengan hukum internasional dan menemukan banyak senjata,” kata Komando Sentral AS dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (13/2), dikutip laman Al Arabiya.
Sebanyak 150 rudal anti-tank yang ditemukan dilengkapi pemandu “Dehlavieh”. Mereka mirip dengan rudal anti-tank Kornet Rusia. Angkatan Laut AS turut menemukan tiga rudal darat ke udara. Semuanya memiliki komponen desain dan manufaktur Iran.
Menurut Komando Sentral AS banyak dari sistem persenjataan itu identik dengan komponen dan senjata canggih yang disita kapal perusak berpeluru kendali USS Forrest Sherman di Laut Arab pada 25 November 2019. “Senjata-senjata itu ditentukan berasal dari Iran dan diperuntukkan bagi kelompok Houthi di Yaman,” katanya.
Di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, Iran diketahui dilarang memasok, menjual, atau mengirim senjata ke negara lain. Dewan Keamanan juga memiliki resolusi yang melarang pasokan senjata kepada para pemimpin Houthi.
Komando Sentral AS mengatakan operasi maritimnya di Laut Arab masih berlangsung. Mereka akan memperbarui informasi mengenai hasil operasinya setelah hal itu rampung.