REPUBLIKA.CO.ID, BUGIRI -- Seorang ulama di distrik Bugiri, di timur Uganda, dilaporkan meninggal setelah ditembak oleh penyerang tak dikenal.
Juru bicara kepolisian untuk Busoga East, James Mubi, mengatakan Sheikh Masudi Mutumba tewas dibunuh pada Jumat pukul 21.00 di rumahnya di Desa Busimba di Lwemba.
Ia ditembak oleh seseorang yang mengendarai sepeda motor bodaboda. Wafatnya imam Mutumba ini menjadi kematian ulama kelima yang dibunuh dalam kondisi serupa dalam waktu kurang dari lima tahun.
"Dia ditembak oleh satu peluru yang ditargetkan ke kepalanya dan dia mati seketika. Keberadaan (cartridge) senapan AK47 ditemukan dan telah diserahkan kepada ahli forensik kami untuk menentukan senjata apa yang digunakan dalam melakukan kejahatan," kata Mubi, dilansir di New Vision, Ahad (16/2).
Kabar terbaru menyebutkan, delapan orang telah ditahan terkait dengan penembakan tersebut. Namun, polisi belum mau mengungkap nama-nama yang ditahan karena dianggap dapat mengganggu penyelidikan.
Sebelumnya pada November 2016, salah satu mantan komandan pemberontak Pasukan Demokratik Sekutu, Sheikh Mohammed Kiggundu, terbunuh bersama pengawalnya, Sersan Steven Mukasa di Masanafu di pinggiran kota Kampala.
Keduanya saat itu tengah menuju ke kota dengan mengendarai truk pick-up UPDF sekitar pukul 7.30.
Sedangkan pada 30 Juni 2015, juru bicara faksi Muslim yang berbasis di Kibuli, Sheikh Ibrahim Hassan Kirya, ditembak mati di Bweyogerere, Wakiso. Ia dibunuh tidak lama setelah melaksanakan shalat Tarawih di salah satu masjid di Divisi Rubaga, pinggiran Kampala.
Sebulan sebelumnya, Sheikh Abdulrashid Wafula, imam Masjid Bilal di kota Mbale, tewas di gerbang rumahnya di desa Kireka di dewan kota Nakaloke, distrik Mbale. Pada 28 Desember 2014, seorang pengkhotbah kota, Sheikh Mustafa Bahiga, tewas ditembak di Masjid Bwebajja di jalan Entebbe.
Dia ditembak sebanyak lima kali, yakni tiga peluru di tungkai kiri, satu di kepala dan satu lagi di perut, saat dia hendak melaksanakan shalat. Sementara beberapa hari sebelumnya Sheikh Abdul Kadir Muwaya, pemimpin Syiah yang dikenal sebagai Dakhtur, ditembak mati pada Hari Natal di rumahnya di distrik Mayuge sekitar pukul 21.30.