Ahad 16 Feb 2020 21:06 WIB

31 Orang Tewas dalam Serangan di Yaman

Serangan terjadi usai Houthi klaim menembak jatuh pesawat tempur Arab Saudi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Gita Amanda
Warga Yaman berjalan di antara runtuhan puing gedung yang hancur terkena serangan udara di Sanaa, Yaman, (ilustrasi).
Foto: AP/Hani Mohammed
Warga Yaman berjalan di antara runtuhan puing gedung yang hancur terkena serangan udara di Sanaa, Yaman, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Serangan yang diduga dilakukan pasukan koalisi pimpinan Saudi menewaskan 31 orang termasuk warga sipil di Yaman, Sabtu (15/2) waktu setempat. Serangan udara terjadi usai pemberontak Houthi mengklaim telah menembak jatuh salah satu pesawat jet tempur milik Arab Saudi.

Kantor PBB di Yaman mengatakan, berdasarkan laporan lapangan, sebanyak 31 warga sipil tewas dan 12 orang lainnya terluka dalam serangan yang melanda daerah Al-Hayjah, provinsi Al-Jawf. Menurut laporan Al-Masirah TV, Kementerian Kesehatan di provinsi Al-Jawf yang dikuasai Houthi mengatakan, perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang terbunuh.

Dilansir Reuters, serangan di al-Jawf diklaim sebagai pembalasan serangan Houthi, namun, juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, hanya mengatakan bahwa sebuah jet Tornado jatuh di Al-Jawf. Maliki kemudian mengatakan bahwa operasi penyelamatan telah diluncurkan.

Dia memprediksi adanya kerusakan tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Maliki mengatakan, kru dari dua perwira terlontar dari pesawat sebelum jatuh tetapi Houthi menembaki mereka.

Kantor koordinator warga PBB di Yaman mengatakan, mitra kemanusiaan telah mengerahkan tim respon cepat untuk menolong para korban. Banyak dari mereka kemudian dipindahkan ke rumah sakit di wilayah Al-Jawf dan Sanaa untuk perawatan.

Koalisi Muslim Sunni yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui internasional dari kekuasaan di ibu kota, Sanaa, pada 2014. Konflik ini secara luas dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan musuh regionalnya, Iran Muslim Syiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement