Senin 17 Feb 2020 08:02 WIB

AS Evakuasi Warganya dari Kapal Diamond Princess

Ada sekitar 400 warga AS yang berada di kapal pesiar Diamond Princess

Ambulans meninggalkan pelabuhan tempat kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina berlabuh pada hari Ahad, (16/2), di Yokohama, dekat Tokyo.
Foto: AP/Jae C Hong
Ambulans meninggalkan pelabuhan tempat kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina berlabuh pada hari Ahad, (16/2), di Yokohama, dekat Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Warga negara Amerika Serikat (AS) yang telah dikarantina di atas kapal pesiar Diamond Princess telah meninggalkan Jepang. Pesawat yang disewa oleh pemerintah AS berangkat dari Bandara Haneda Tokyo pada Senin (17/2) dini hari.

Ada sekitar 400 warga AS yang berada di kapal pesiar tersebut. Mereka dikarantina sejak 3 Februari di pelabuhan Yokohama karena wabah virus corona. Setidaknya ada 40 warga AS yang positif terinfeksi virus corona dan akan menjalani perawatan di Jepang. Direktur Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi, Anthony Faucei mengatakan, penumpang yang dievakuasi kemungkinan akan kembali dikarantina di pangkalan Angkatan Udara AS.

"Apabila mereka menunjukkan gejala, maka mereka akan dipisahkan di dalam pesawat. Tingkat penularan di kapal pesiar itu pada dasarnya sama dengan berada di hotspot," ujar Faucei, dilansir BBC.

Beberapa warga AS menolak untuk dievakuasi dan memilih menunggu hingga karantina di atas kapal pesiar berakhir pada 19 Februari. Salah satu penumpang Matt Smith mengatakan, dia tidak ingin bepergian dengan bus ke pesawat bersama orang-orang yang mungkin terinfeksi.

Sementara itu, pemerintah Jepang telah memberikan 2.000 iPhone kepada penumpang di kapal. Satu iPhone digunakan untuk setiap kabin. Ponsel itu didistribusikan sehingga penumpang dapat menggunakan aplikasi khusus, yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan Jepang. Aplikasi itu menghubungkan pengguna dengan dokter, apoteker dan konselor kesehatan mental. Ponsel yang terdaftar di luar Jepang tidak dapat mengakses aplikasi itu.

Kapal pesiar Diamond Princess yang membawa 3.700 penumpang dan awak ditahan setelah seorang pria yang turun di Hong Kong positif terinfeksi virus corona. Menurut data pada 16 Februari, 100 orang tercatat meninggal dunia di Hubei karena virus korona. Sementara itu, sebanyak 1.933 kasus baru telah dilaporkan. Jumlah resmi kasus virus korona di Hubei saat ini mencapai 58.182 dengan 1.692 kematian. Sebagian besar kasus dan kematian baru dilaporkan berada di Wuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement