Senin 17 Feb 2020 12:38 WIB

Jepang Pulihkan Kondisi Dampak Virus Corona

Jepang berupaya selamatkan ekonomi dan pariwisata yang terdampak virus corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Petugas berpakaian pelindung berdiri di dekat kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Pelabuhan Yokohama untuk mengisi perbekalan di Yokohama, Jepang, Kamis (6/2).  Petugas kesehatan mengkonfirmasi 10 kasus baru positif virus corona selain temuan 10 kasus Rabu kemarin.
Foto: Eugene Hoshiko/AP Photo
Petugas berpakaian pelindung berdiri di dekat kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Pelabuhan Yokohama untuk mengisi perbekalan di Yokohama, Jepang, Kamis (6/2). Petugas kesehatan mengkonfirmasi 10 kasus baru positif virus corona selain temuan 10 kasus Rabu kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan pemerintah siap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menangani dampak virus corona. Jepang akan melakukan cara-cara yang fleksibel untuk menyelamatkan ekonomi dan pariwisata.

"Pemerintah berharap ekonomi Jepang akan melanjutkan pemulihan moderat. Tetapi kita harus waspada terhadap dampak virus korona pada ekonomi domestik dan luar negeri," kata Nishimura.

Baca Juga

Jepang menghadapi jumlah besar kasus corona setelah berlabuhnya kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama. Kondisi itu membuat Jepang menghadapi 400 kasus infeksi yang mayoritas berasal dari penumpang kapal pesiar tersebut.

Risiko bahwa kasus-kasus di Jepang dapat meningkat, hal itu pun akhirnya membuat keputusan untuk membatasi salah satu maraton terbesar di dunia yang akan diselenggarakan pada 1 Maret. Panitia Tokyo Marathon sedang mempertimbangkan untuk membatasi jumlah peserta umum dalam perlombaan tahun ini.

Surat kabar Asahi melaporkan menyatakan, keputusan tersebut dilakukan dalam tindakan pencegahan terhadap penyebaran infeksi lebih lanjut. Penyelenggara Tokyo Marathon belum memberikan konfirmasi tentang pembatasan tersebut.

Memangkas peserta maraton akan menjadi langkah terbaru untuk membatasi acara olahraga internasional karena virus di Jepang. FIBA Asia Cup 2021 telah menunda pertandingan bola basket kualifikasi antara Jepang dan Cina, yang pada awalnya dijadwalkan akan diadakan di Chiba, dekat Tokyo, akhir pekan ini.

Perusahaan-perusahaan Jepang pun meningkatkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus karena jumlah infeksi di negara itu semakin meningkat setiap hari. Semakin banyak kasus telah dilaporkan pada orang-orang yang tidak mengunjungi China atau memiliki kontak langsung dengan orang-orang yang datang dari negara itu.

Perusahaan besar di Jepang seperti Nippon Telegraph dan Telephone Corp telah mendesak sekitar 200.000 karyawan untuk bekerja dari rumah. NTT Data Corp mengatakan, seorang karyawan eksternal yang bekerja di salah satu gedungnya dikonfirmasi dengan virus corona Perusahaan telah memerintahkan 14 pekerja yang melakukan kontak dekat dengan orang itu untuk bekerja di rumah. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement