REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Perampok bersenjata di Hong Kong membawa ratusan tisu toilet gulung senilai lebih dari HKD 1.000 (Rp 1,76 juta). Pasokan tisu toilet gulung saat ini kekurangan di Hong Kong disebabkan oleh pembelian panik selama wabah virus Corona.
Menurut polisi, orang-orang yang memegang pisau merampok seorang pengantar barang di luar sebuah supermarket di distrik Mong Kok. Polisi telah menangkap dua pria dan menemukan beberapa tisu toilet yang dicuri. Perampokan bersenjata terjadi di Mong Kok, sebuah distrik di Hong Kong dengan sejarah geng-geng kejahatan 'triad' pada Senin (17/2) pagi.
"Seorang petugas pengiriman diancam oleh tiga pria yang memegang pisau yang mengambil tisu toilet senilai lebih dari HKD 1.000," kata seorang juru bicara polisi dilansir BBC, Senin (17/2).
Menurut laporan media setempat, para perampok telah mengancam seorang pekerja pengiriman yang menurunkan tisu toilet gulung di luar Wellcome Supermarket. Media lain juga melaporkan pencurian sebanyak 600 tisu toilet gulung yang dihargai sekitar HKD 1,955 (Rp 3,44 juta).
Persediaan tisu toilet habis secara besar-besaran di toko-toko di seluruh kota. Banyak antrean panjang pembeli ketika stok baru tiba. Meskipun ada jaminan pemerintah bahwa persediaan tetap tidak terpengaruh oleh wabah virus, penduduk tetap menimbun tisu toilet.
Produk rumah tangga lainnya juga mengalami lonjakan pembelian termasuk beras, pasta, dan barang pembersih. Masker dan antiseptik pembersih tangan hampir tidak mungkin didapat karena orang berusaha melindungi diri mereka dari virus Corona yang telah merenggut lebih dari 1.700 nyawa.
Pihak berwenang menyalahkan rumor daring palsu yang menyebabkan pembelian panik. Otoritas mengatakan persediaan makanan dan barang-barang rumah tangga tetap stabil. Ada juga beberapa pembelian panik dari tisu toilet, pembersih tangan, dan masker di Singapura, yang memiliki 75 kasus virus corona yang dikonfirmasi.