REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA - Lebih dari 300 penumpang kapal pesiar Amerika diterbangkan pulang ke pangkalan militer di Amerika Serikat setelah dua pekan dikarantina di Jepang. Jumlah ini termasuk 14 orang yang dites positif mengidap virus Corona.
Kapal pesiar Diamond Princess, dengan lebih dari 400 kasus virus terbesar di luar China, telah menjadi ujian terbesar sejauh ini dari kemampuan negara lain untuk menahan wabah Corona. Epidemi ini telah menewaskan 1.770 orang di China dan lima lainnya.
Para penumpang dari jet sewaan mendarat pada Senin (17/2) di Pangkalan Bersama San Antonio di Texas. Penerbangan lain mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Travis di California beberapa jam sebelumnya. Mereka yang tiba ditempatkan ke karantina selama dua pekan.
Sebelumnya para pejabat AS mengatakan penumpang dengan gejala Corona tidak akan dibawa. Namun, sebanyak 14 penumpang yang pada menit-menit keberangkatan telah dinyatakan positif, tetap diizinkan naik ke pesawat. Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa penumpang yang terinfeksi tetap terisolasi di dalam penerbangan.
Matthew Smith, seorang penumpang Amerika yang tetap di kapal setelah menolak untuk naik ke penerbangan repatriasi sukarela, mencuit di Twitter bahwa tetap tinggal di karantina Jepang adalah keputusan terbaik. "Pemerintah AS mengatakan mereka tidak akan menempatkan siapa pun yang memiliki gejala di pesawat dan mereka akhirnya secara sadar dan sengaja menaikkan 14 orang yang sebenarnya memiliki virus," tulisnya.
Sekitar setengah dari semua kasus yang diketahui dari virus di luar China telah ditemukan di atas Diamond Princess. Sekitar 400 orang telah dites positif sejak kapal pesiar diperintahkan untuk tetap berada di bawah karantina di Jepang pada 3 Februari.
Beberapa negara lain telah mengumumkan rencana untuk mengikuti Amerika Serikat dalam membawa pulang penumpang. Sekitar setengah dari 3.700 penumpang dan awak adalah orang Jepang.
Pihak berwenang di seluruh dunia juga berusaha melacak penumpang dari kapal pesiar lain, Westerdam, yang berlayar dari pelabuhan di Asia Tenggara selama dua pekan sebelum berlabuh di Kamboja pada Kamis. Satu penumpang Amerika yang turun di Kamboja dites positif terkena virus di Malaysia pada Sabtu.