Selasa 18 Feb 2020 08:52 WIB

WHO Peringatkan Jumlah Kasus Virus Corona Bisa Meningkat

WHO sebut tren Corona dapat berubah saat ada populasi baru yang terinfeksi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Singapura sampai saat ini masih berstatus oranye wabah Virus Corona, sebanyak 47 orang positif terjangkit virus corona. WHO sebut tren Corona dapat berubah saat ada populasi baru yang terinfeksi. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/How Hwee Ypung
Singapura sampai saat ini masih berstatus oranye wabah Virus Corona, sebanyak 47 orang positif terjangkit virus corona. WHO sebut tren Corona dapat berubah saat ada populasi baru yang terinfeksi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- China menyatakan jumlah kasus infeksi virus Corona menunjukkan penurunan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai data tersebut harus ditafsirkan dengan hati-hati karena tren dapat berubah saat ada populasi baru yang terinfeksi.

"Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah penurunan yang dilaporkan ini akan berlanjut. Segala kemungkinan masih bisa terjadi," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca Juga

China melaporkan ada 70.635 kasus virus Corona jenis baru yang diberi nama COVID-19, termasuk 1.772 kematian. Dalam 24 jam terakhir, China telah melaporkan 2.051 kasus baru, termasuk hasil yang dikonfirmasi oleh laboratorium dan berdasarkan pengamatan klinis. Sementara, 25 negara lainnya telah melaporkan 700 kasus.

Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan COVID-19 menyerang empat dari setiap 100 ribu orang. Menurutnya, penyebaran virus Corona adalah wabah yang sangat serius dan memiliki potensi untuk terus bertumbuh.

"Tetapi kita perlu menyeimbangkan dalam hal jumlah orang yang terpengaruh. Di luar Hubei, epidemi ini memengaruhi sebagian kecil orang," ujar Ryan.

Kapal pesiar yang dikarantina, Diamond Princess, yang membawa 3.700 penumpang serta awak merupakan  gugus kasus terbesar di luar China. Lebih dari 400 orang di dalam kapal tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement