REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam meningkatkan dana bantuan untuk mengatasi dampak dari wabah virus Corona. Lam mengatakan pemerintah akan meningkatkan pemberian bantuan untuk mengatasi wabah tersebut menjadi 28 miliar dolar HK dari sebelumnya 25 miliar dolar HK.
Dana bantuan itu digunakan untuk memulihkan sektor ekonomi yang terdampak oleh wabah virus Corona, termasuk otoritas rumah sakit. Virus Corona telah menewaskan lebih dari 1.800 orang yang melintasi perbatasan di daratan China.
Wabah virus Corona telah membuat publik marah karena Lam dinilai lambat dalam menangani krisis itu. Publik meminta agar pemerintah Hong Kong menutup seluruh perbatasan dengan China daratan. Namun Lam berpendapat penutupan perbatasan tidak efisien dan dapat menimbulkan diskriminasi.
Di sisi lain, lebih dari 300 penumpang Hong Kong di kapal pesiar Diamond Princess akan dievakuasi. Pemerintah telah menyiapkan tempat khusus yakni di sebuah perumahan umum untuk mengarantina mereka yang dijadwalkan tiba di Hong Kong pada Kamis.
"Kami saat ini tidak memiliki rencana cadangan, pekerjaan konstruksi kami untuk pusat karantina lainnya membutuhkan waktu dan kami memiliki beberapa proyek yang sedang berlangsung," kata Lam.
Pemerintah Hong Kong memberlakukan masa karantina selama dua pekan bagi siapa pun yang memasuki Hong Kong dari China daratan mulai 8 Februari. Karantina ini bersifat wajib dan siapapun yang melanggar akan dikenakan denda sebesar 25 ribu dolar HK dan enam bulan penjara.
Warga Hong Kong yang baru saja bepergian dari China daratan diminta untuk tinggal di rumah. Warga pendatang harus tetap tinggal di hotel atau di pusat-pusat isolasi pemerintah.