REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand telah mengimbau warganya yang berencana mengunjungi Singapura dan Jepang untuk membatalkan perjalanannya. Hal itu sehubungan dengan meningkatnya penyebaran atau infeksi virus corona di kedua negara tersebut.
Sekretaris Tetap Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand Dr Sukhum Kanchanapima mengatakan wabah virus corona atau Covid-19 di Singapura dan Jepang telah mencapai tahap ketiga. Artinya warga lokal terdiagnosis terinfeksi virus meskipun tak memiliki riwayat pertemuan dengan orang China.
Thailand juga akan memperluas pemindaian bagi warga Jepang dan Singapura yang berkunjung ke negara tersebut. "Kami telah memperluas pemindaian intensif untuk pelancong dari Jepang dan Singapura. Metode pemindaian akan sama dengan yang digunakan pada penumpang dari Wuhan," ujar Kanchanapima pada Senin (17/2), dikutip laman Bangkok Post.
Dia mendesak para pendatang dari Jepang dan Singapura yang mengalami demam atau masalah pernapasan dalam 14 hari setelah tiba di Thailand untuk pergi ke Institut Penyakit Menular Bamrasnaradura atau rumah sakit lain. Hal itu dilakukan agar mereka dapat diperiksa apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul melarang penumpang dan awak kapal MS Westerdam memasuki negaranya. Saat ini kapal tersebut sedang berlabuh di Kamboja. Seorang penumpang MS Westerdam, yakni wanita Amerika Serikat (AS) berusia 83 tahun, didiagnosis terinfeksi Covid-19 saat turun di Malaysia.
Anutin mengatakan dia telah memerintahkan semua maskapai Thailand untuk tidak memberi tiket atau boarding pass kepada siapa pun yang berada di MS Westerdam selama 14 hari ke depan. "Jika ada maskapai yang melanggar peraturan baru ini, ia harus bertanggunng jawab atas segala kerusakan yang terjadi," ujarnya.
Saat ini Thailand menangani 35 kasus Covid-19. Pada Senin, mereka mencatat satu kasus baru, yakni turis asal China, tepatnya Wuhan, berusia 60 tahun.