Rabu 19 Feb 2020 15:07 WIB

Hong Kong Laporkan Kematian Kedua Akibat Covid-19

Korban kedua Covid-19 dibawa ke RS pada 12 Februari dan kondisinya terus memburuk.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolanda
Seorang warga mengenakan masker melintasi pertokoan di Hong Kong, Senin (10/2). Pemerintah Hong Kong mencatat kematian kedua dari pasien yang terpapar virus corona baru atau Covid-19, Rabu (19/2).
Foto: AP/Vincent Yu
Seorang warga mengenakan masker melintasi pertokoan di Hong Kong, Senin (10/2). Pemerintah Hong Kong mencatat kematian kedua dari pasien yang terpapar virus corona baru atau Covid-19, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemerintah Hong Kong mencatat kematian kedua dari pasien yang terpapar virus corona baru atau Covid-19, Rabu (19/2). Korban meninggal berusia 70 tahun yang sudah memiliki penyakit yang mendasarinya.

Juru bicara Rumah Sakit Princess Margaret mengatakan, pria tersebut adalah salah satu dari 62 kasus yang dikonfirmasi positif Covid-19 di Hong Kong. "Kondisi pria tua itu telah memburuk sebelum dia meninggal di rumah sakit pada Rabu pagi," ujar juru bicara itu dikutip Channel News Asia, Rabu.

Baca Juga

Pejabat Hong Kong mengatakan, pria itu dibawa ke rumah sakit pada 12 Februari setelah jatuh di rumah. Dia mengalami demam dan dinyatakan positif terkena virus corona baru sebelum dia meninggal seminggu kemudian.

Kematian pertama dari COVID-19 di Hong Kong diidentifikasikan seorang pria berusia 39 tahun yang melakukan perjalanan ke Wuhan pada Januari. Para pejabat mengatakan pria itu juga menderita diabetes. Meski sempat stabil, namun kondisinya tiba-tiba memburuk sebelum dia meninggal pada 4 Februari.

Korban meninggal dunia dari epidemi virus korona baru ini melonjak melewati 2.000 orang per Rabu. Angka ini diperbaharui setelah 136 orang lagi meninggal. Pemerintah China juga mencatat total kasus yang dikonfirmasi di China daratan menjadi 74.185 orang.

Sementara Hong Kong berada di ujung tanduk dari virus corona baru yang sebagian karena sejarah tragis sendiri mengalami penyakit mematikan. Pada 2003, setidaknya 299 warga Hong Kong meninggal oleh wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) ini adalah 40 persen dari total kematian global.

Dari adanya virus Covid-19, dalam dua pekan terakhir pusat bisnis internasional Hong Kong telah dilanda kepanikan dalam pembelian sembako. Rak-rak supermarket dikosongkan dari barang-barang pokok seperti kertas toilet, sanitiser tangan dan beras.

Pihak berwenang mengatakan, pasokan barang tetap stabil. Kepanikan lah yang menyebabkan kekurangan. Masker penutup wajah tetap dalam pasokan pendek dengan antrian muncul di seluruh kota setiap kali apotek atau toko lokal mengumumkan pengiriman baru di Hong Kong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement