Kamis 20 Feb 2020 09:58 WIB

Kanada Segera Evakuasi Warganya dari Diamond Princess

Pemerintah Kanada akan mulai evakuasi warganya dari kapal pesiar Diamond Princess

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ambulans meninggalkan pelabuhan tempat kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina berlabuh pada hari Ahad, (16/2), di Yokohama, dekat Tokyo. Pemerintah Kanada akan mulai evakuasi warganya dari kapal pesiar Diamond Princess. Ilustrasi.
Foto: AP/Jae C Hong
Ambulans meninggalkan pelabuhan tempat kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina berlabuh pada hari Ahad, (16/2), di Yokohama, dekat Tokyo. Pemerintah Kanada akan mulai evakuasi warganya dari kapal pesiar Diamond Princess. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA - Pemerintah Kanada akan mulai mengevakuasi warganya dari kapal pesiar, yang terjangkit corona dan dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang, pada Kamis malam. Keterangan ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Francois-Philippe Champagne, Rabu (19/2).

"Pesawat sewaan pemerintah saat ini berada di Tokyo. Kami akan memulai pemindaian sebelum terbang dan mendarat besok malam waktu setempat," kata Champagne kepada awak media di Ottawa.

Baca Juga

Warga dengan gejala virus corona tidak akan diizinkan naik ke pesawat. Mereka yang terbukti positif mengidap virus corona akan menjalani perawatan di Jepang.

Terdapat 251 warga Kanada di kapal pesiar Diamond Princess. Sebanyak 47 di antaranya terbukti positif tertular COVID-19, nama resmi virus corona. Setibanya di Kanada, mereka akan dibawa ke pangkalan latihan penerbangan di Ontario untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.

Sebelumnya, kapal pesiar Diamond Princess dengan 3.700 penumpang dan kru telah dikarantina sejak awal Februari ini. Pada Rabu, bahkan saat penumpang sedang membawa barang-barang mereka dari kapal, otoritas Jepang mengumumkan 79 kasus baru ditemukan di kapal pesiar itu.

Kasus baru itu menambah jumlah total menjadi sedikitnya 620 kasus. Lebih dari setengah kasus yang diketahui berada di luar China daratan. Kanada telah membawa pulang hampir 400 warganya dari Kota Wuhan China, pusat wabah virus corona.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement