Kamis 20 Feb 2020 14:44 WIB

Menlu Retno Ajak ASEAN dan China Berantas Virus Corona

Menlu Retno menyebut virus corona merupakan tantangan global tak kenal batas negara.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANNE -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengajak kolaborasi negara-negara di kawasan khususnya antara negara-negara ASEAN dan China untuk mencegah dan memberantas wabah virus corona baru atau Covid-19. Hal itu ditekankan dalam pertemuan Khusus Menlu ASEAN dan China di Vientienne, Laos, Kamis (20/2).

"Wabah Covid-19 telah menjadi tantangan global yang tidak mengenal batas negara, kita tidak memiliki pilihan lain kecuali berkolaborasi," ujar Retno dalam pertemuan Menlu ASEAN-Cina tersebut dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/2).

Baca Juga

Retno secara khusus menyampaikan tiga langkah penting untuk meningkatkan kolaborasi negara- negara di Kawasan. Pertama, koordinasi erat antara negara di Kawasan untuk mencegah, mengendalikan, dan meminimalkan dampak wabah COVID-19. "Pertukatan informasi antara negara ASEAN-China sangat esensial," ujar Retno.

Dalam pertemuan tersebut, Retno mewakili Indonesia mengusulkan adanya jalur komunikasi hotline antara ASEAN-China untuk melakukan pertukaran informasi terbaru. Sementara, kedua, mekanisme ASEAN-China dalam menghadapi krisis wabah endemik dalam hal itu Covid-19, harus lebih diperkuat.

Retno menilai, kemampuan mekanisme ASEAN-China dalam mengatasi wabah SARS tahun 2003 memberikan pelajaran berharga bagi ASEAN dan China dalam menghadap wabah Covid-19 ini. Untuk itu, Indonesia mengusulkan pembentukan ASEAN-China Ad-Hoc Health Ministers Joint Task Force.

"Task Force ini dapat memfokuskan kerja sama untuk pertukaran informasi dan data khususnya penanganan wabah Covid-19, pertemuan tim ahli dan mendorong riset dan produksi bersama untuk deteksi virus dan vaksin," ujar Retno.

Ketiga, Retno meminta negara-negara ASEAN dan China untuk memperkuat strategi komunikasi. Menurutnya, komunikasi dan edukasi publik terkait wabah Covid-19 sangat penting untuk mencegah kepanikan dan kebingunan masyarakat akibat wabah ini.

"Narasi publik yang akurat dan kampanye yang terkoordinasi akan memberikan kepercayaan dan sentiment publik yang baik untuk mencegah stigmatisasi dan meminimalkan berita bohong atau hoax yang hanya akan memperburuk situasi," kata Retno.

Dalam kesempatan itu, Indonesia juga menyampaikan bahwa Indonesia siap berbagi pengalaman dalam penanganan wabah dan penyakit tropis. "Saya ingin sekali lagi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah China atas fasilitasi terhadap pemulangan 237 WNI dari Provinsi Hubei dan Kota Wuhan”, ujar Menlu RI. Pemulangan 237 WNI dari Provinsi Hubei dan Kota Wuhan telah dilaksanakan pada 1 Februari 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement