Jumat 21 Feb 2020 06:00 WIB

Kandidat Lain Terus ''Serang'' Michael Bloomberg

Bloomberg didorong untuk mempertahankan catatannya selama menjabat sebagai wali kota.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Mantan wali kota New York City Michael Bloomberg mempertimbangkan maju sebagai calon presiden menantang Donald Trump.
Foto: AP Photo/John Locher
Mantan wali kota New York City Michael Bloomberg mempertimbangkan maju sebagai calon presiden menantang Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, LASVEGAS -- Sejak debat kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat di Nevada dibuka. Miliuner dan mantan wali kota New York Michael Bloomberg menjadi incaran kandidat-kandidat lainnya.

Baca Juga

Bloomberg yang pernah menjadi anggota Partai Republik didorong untuk mempertahankan catatannya selama menjabat sebagai wali kota. Pernyataan-pernyataan Bloomberg sebelumnya tentang ras dan gender juga dipertanyakan.

"Saya ingin bicara tentang orang yang kami lawan; miliuner yang menyebut perempuan 'orang gemuk' dan 'lesbian berwajah kuda', dan saya tidak membicarakan Donald Trump saya bicara tentang walikota Bloomberg," kata senator Elizabeth Warren, dalam cuplikan video saluran NewThis News di Youtube, Kamis (20/2).

Warren yang maju sejak awal pencalonan mengatakan Demokrat tidak akan menang. Bila mereka memiliki kandidat presiden yang mempunyai sejarah menyembunyikan catatan pengembalian pajaknya, melecehkan perempuan, dan mendukung kebijakan rasialis.

"Saya akan mendukung siapa pun calon dari Partai Demokrat, tapi pahami ini; Partai Demokrat akan mengambil resiko besar bila hanya mengganti miliuner arogan dengan miliuner arogan lainnya," kata Warren.  

Sementara itu mantan Wakil Presiden Joe Biden menyerang catatan Bloomberg selama menjadi wali kota. Ia mengatakan kebijakan-kebijakan salah satu orang terkaya di dunia itu rasialis.    

"Dan ketika kami berada di pemerintahan Presiden Barack Obama dan kami mengatakan akan mengirimkan mediator untuk menghentikanya ia mengatakan tidak membutuhkannya," kata Biden dilansir laman Associated Press.

Senator Bernie Sanders mengingatkan kembali pemilih Demokrat pada 2004 lalu Bloomberg mendukung Presiden George W. Bush. Saat ia dan Biden berusaha mempertahankan kekuasaan Partai Demokrat di Senat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement