Sabtu 22 Feb 2020 08:14 WIB

PM Rusia 2004-2007 Buka Seminar 70 Tahun RI-Rusia

Seminar dirangkai pameran foto bertajuk “Faces of Indonesia” karya fotografer Rusia.

Rep: Wachidah Handasah/ Red: Irwan Kelana
Mikhail Fradkov, Perdana Menteri Rusia 2004-2007 sebagai pembicara kunci pada Seminar “Menuju Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia: Tantangan dan Peluang” di MGIMO University, Selasa (18/2).
Foto: Dok KBRI Moskow
Mikhail Fradkov, Perdana Menteri Rusia 2004-2007 sebagai pembicara kunci pada Seminar “Menuju Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia: Tantangan dan Peluang” di MGIMO University, Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan Indonesia dan Rusia memasuki dimensi baru di abad ke-21. Peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara di tahun 2020 menjadi momentum untuk menuju tingkat kemitraan strategis. Indonesia dan Rusia telah memiliki dasar-dasar hubungan yang kuat sebagai fondasi dalam kerja sama di berbagai bidang.

Hal tersebut merupakan topik Seminar “Menuju Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia: Tantangan dan Peluang” yang diselenggarakan oleh KBRI Moskow di MGIMO University (Moscow State of International Relations), Selasa, (18/2).

Sebagai pembicara utama seminar adalah Mikhail Fradkov, perdana menteri Rusia tahun 2004-2007 yang juga direktur Institut Kajian Strategis Rusia.

Seminar yang didukung oleh MGIMO University dan ASEAN Centre merupakan bagian dari peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia. Hadir dalam seminar tersebut antara lain Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia merangkap Belarus, M Wahid Supriyadi;  Rektor MGIMO University,  Anatoly Torkunov;  dan Direktur ASEAN Centre di MGIMO University,  Victor Sumsky

Seminar dihadiri oleh korps diplomatik, perwakilan kementerian terkait, pakar dan akademisi bidang hubungan internasional dan politik Rusia, pelaku bisnis, mahasiswa, pemerhati dan pecinta Indonesia di Rusia.

Mikhail Fradkov dalam keynote speech-nya mengatakan, hubungan Indonesia dan Rusia berada dalam tingkat pembaruan di tengah perkembangan situasi yang kompleks dan dinamis yang terjadi di kawasan dan dunia internasional saat ini. Kerja sama bidang tradisional kedua negara masih menjadi fokus, seperti teknik mesin, teknik militer, pariwisata, dan pertanian. “Akan tetapi, terdapat peluang besar mengembangkan kerja sama di bidang lainnya, seperti kesehatan dan industri farmasi, penerbangan sipil, energi, keamanan siber, pendidikan dan pelatihan,” ujarnya.

Seminar tiga sesi ini menghadirkan pembicara dari Indonesia, yaitu Dosen Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, Hariyadi Wirawan PhD yang mengangkat tema ‘’Towards Indonesia-Russia Strategic Partnership’’;  dan CEO Bukalapak,  Fajrin Rasyid yang menyampaikan tema ‘’Bridging Indonesia-Russia: Digital Economy Way’’.

Sedangkan seorang pembicara lainnya adalah Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Dr Ahmad Fahrurodji yang mengulas tema ‘’Indonesia-Russia: Challenges of Multi-Cultural Society’’.

photo
Suasana seminar “Menuju Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia: Tantangan dan Peluang” yang digelar di Moskow, Selasa (18/2).

Fajrin Rasyid menilai, perkembangan ekonomi digital yang sangat cepat di era revolusi industri 4.0 saat ini berpeluang lebih meningkatkan kerja sama di antara para pelaku ekonomi Indonesia dengan Rusia, dan Bukalapak siap menjalin kerja sama dengan perusahaan startup Rusia.

Dubes Wahid Supriyadi mencatat bahwa pada peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia ini dapat dilihat kerja sama kedua negara di berbagai bidang pada tingkat yang lebih tinggi. Kedekatan ikatan personal dan saling pengertian dari pemimpin kedua negara menjadi pusat kesuksesan hubungan dan kerja sama. “Indonesia memiliki dialog yang intensif dengan Rusia, seperti di bidang politik, ekonomi, pertahanan, keamanan, dan budaya yang menunjukan luas dan dalamnya hubungan kedua negara kita,” kata Dubes Wahid melalui keterangan tertulis.

Selain seminar, peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia di MGIMO University dirangkai juga dengan pameran foto bertajuk “Faces of Indonesia” karya fotografer Rusia, Sergey Kovalchuk. Sebanyak 23 foto berukuran besar menampilkan beragam wajah dan aktivitas warga Indonesia menghiasi Atrium Hall MGIMO University.  Pameran berlangsung pada tanggal 15-21 Februari 2020.Seminar yang sama juga diselenggarakan di St Petersburg pada 20 Februari 2020 atas kerja sama KBRI Moskow dengan Pemerintah St Petersburg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement