REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sebanyak 51 warga Italia dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Dua warga Italia telah meninggal akibat virus tersebut.
Anggota Dewan Kesejahteraan Regional Giulio Gallera mengatakan pusat wabah Covid-19 berada di Codogno, sebuah kota kecil di barat daya Milan. "Semua yang dites positif adalah orang-orang yang pada 18-19 Februari memiliki kontak dengan ruang gawat darurat dan rumah sakit Codogno," kata Gallera, dikutip Ahad (23/2).
Sebuah rumah sakit di Codogno memang merawat pasien pertama Covid-19 yang terinfeksi di Lombardy. Dia adalah seorang pria berusia 38 tahun.
Ia dilaporkan terinfeksi setelah bertemu dengan temannya yang belum lama ini mengunjungi China. Menurut pihak berwenang di sana, kondisi lelaki itu telah stabil.
Gallera mengungkapkan sebanyak 259 orang di daerah tersebut telah dipindai dalam dua hari terakhir. Sebanyak 35 di antaranya telah menjalani tes dan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. "Tingkat penularan 13 persen cukup kuat," ucapnya.
Merespons hal tersebut, semua pertemuan publik termasuk misa pada Ahad dan pertandingan sepak bola telah ditangguhkan. Sekolah serta toko pun telah ditutup. Warga disarankan tetap berada di rumah.
Langkah-langkah serupa diadopsi di kota kecil Veneto, Vo 'Euganeo. Gubernur Regional Veneto Luca Zaia mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan apakah akan menunda acara Karnaval Venesia.
Dari dua orang yang telah meninggal akibat Covid-19 di Italia, satu di antaranya berada di Veneto, tepatnya di kota Padua. Dia adalah seorang pria berusia 78 tahun. Istri dan anak-anak dari pria itu termasuk di antara 12 orang yang terinfeksi Covid-19 di wilayah Veneto.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan pemerintah siap mengkaji langkah-langkah lebih lanjut. Italia adalah negara yang terkena dampak terburuk Covid-19 di Eropa.
Ia menjadi negara zona Eropa pertama yang menangguhkan semua penerbangan langsung ke dan dari China. Hal itu dilakukan setelah dua wisatawan China dari Wuhan dinyatakan positif mengidap Covid-19 saat mengunjungi Roma pada akhir Januari, dikutip dari Reuters.