Ahad 23 Feb 2020 12:08 WIB

Irak Larang Warganya Kunjungi Iran Terkait Corona

Sudah ada lima kematian akibat virus corona di Iran.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis.
Foto: ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak meminta warga negaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke negara tetangga Iran. Alasannya di negara tersebut ada lima kematian akibat virus corona.

Otoritas Pelabuhan Perbatasan mengatakan komite Irak, yang dibentuk untuk mengambil langkah-langkah melawan virus yang mematikan itu, menyarankan warga tidak melakukan perjalanan ke Iran. Larangan bertujuan demi keselamatan warga Irak.

Baca Juga

Namun Otoritas juga menyadari pergerakan ekonomi antarkedua negara masih berjalan. "Pergerakan komersial antara kedua negara memang sedang berlangsung. Karena itu, mereka para pengemudi harus menjalani pemeriksaan medis," tutur dia dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Ahad (23/2).

Larangan ini bukan pertama kali dikeluarkan Irak. Pada Kamis kemarin, Otoritas Irak juga melarang warga Iran memasuki negara itu melalui terminal perbatasan selama tiga hari.

Coronavirus telah menyebar ke lebih dari 25 negara lain termasuk AS, AS, Singapura, Prancis, Rusia, Spanyol, dan India. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan internasional.

Iran pada Sabtu (22/2) melaporkan kasus kematian baru akibat corona virus. Alhasil, di antara negara Timur Tengah, Iran menjadi negara paling terdampak corona, dengan korban jiwa di negara itu berjumlah lima orang.

"Kami juga memiliki 10 kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi," kata juru bicara kementerian kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour.

Dia menambahkan, satu korban baru akibat corona itu belum menghitung delapan korban lainnya yang masih dirawat. Lebih lanjut, untuk kasus terbaru corona di negara itu, kini telah mencapai 28 total infeksi yang dikonfirmasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement