REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia membantah tuduhan telah menyebarkan informasi yang salah tentang wabah virus corona di media sosial. Bantahan ini diumumkan setelah seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, sebuah akun media sosial Rusia membuat klaim virus corona dimulai dari Amerika.
"(Tuduhan) ini adalah palsu," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova kepada kantor berita Tass.
Sebuah virus yang berasal dari provinsi Hubei, China telah menyebar ke sejumlah negara dan menyebabkan ribuan kematian. Virus ini merupakan virus corona jenis baru yang diberi nama Covid-19.
Sebelumnya, pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, Philip Reekeer mengatakan, para aktor Rusia berusaha menyebar informasi yang salah tentang awal mula penyebaran virus corona. Salah satu teori konspirasi yang beredar di media sosial menyatakan Amerika sengaja membuat virus itu untuk mengobarkan perang ekonomi terhadap China.
"Dengan menyebarkan informasi yang salah tentang virus corona, aktor jahat Rusia memilih mengancam keselamatan publik dengan mengalihkan perhatian dari respons kesehatan global," ujar Reeker dilansir BBC, Ahad (23/2).
Kesalahan informasi mengenai penyebaran virus korona telah dimonitor oleh AS pada pertengahan Januari lalu. Tepatnya setelah kasus kematian ketiga diumumkan ke publik. Departemen Luar Negeri AS mengatakan klaim itu membuat beberapa negara di Afrika dan Asia curiga terhadap tanggapan Barat.
TV Rusia juga melaporkan para elite Barat, terutama AS, yang harus disalahkan atas penyebaran virus corona. Salah satu jaringan TV utama Rusia, Channel One, telah meluncurkan slot reguler yang didedikasikan untuk teori konspirasi virus corona pada program berita malam utamanya. Teori konspirasi juga banyak ditampilkan di acara bincang-bincang politik utama Channel One.