Ahad 23 Feb 2020 16:17 WIB

Presiden Korsel Tetapkan Siaga Tertinggi untuk Virus Corona

Korsel berada dalam status siaga tertinggi terkait penyebaran virus corona tipe baru.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in telah menempatkan negaranya dalam siaga tertinggi terkait penyebaran virus corona.
Foto: REUTERS/Jung Yeon-Je
Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in telah menempatkan negaranya dalam siaga tertinggi terkait penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah menempatkan negaranya dalam siaga tertinggi terkait penyebaran virus corona. Pemerintah pun akan mengambil langkah yang belum perah dilakukan sebelumnya untuk mengatasi masalah itu.

"Beberapa hari ke depan akan menjadi momen kritis yang sangat penting," kata Moon seperti dikutip AP.

Baca Juga

Moon menyatakan, wabah penyakit akibat infeksi virus corona tipe baru, Covid-19, telah mencapai batasan yang sangat diperhatikan. Terlebih lagi laporan terbaru menyatakan sebanyak 123 kasus telah terindentifikasi pada pada Ahad (23/2), sehingga meningkatkan total kasus menjadi 556 orang dengan lima kematian.

Korea Selatan pun telah melaporkan kematian kelima, yang kedua untuk Ahad saja. laporan menyatakan, wanita yang diyakini berusia 57 tahun menderita penyakit ginjal kronis ketika terinfeksi virus itu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan, 113 dari 123 kasus baru berasal dari kota Daegu dan sekitarnya. Kepala pusat Jeong Eun-kyeong mengatakan, 309 atau 55,6 persen dari 556 pasien di negara itu telah dikonfirmasi memiliki kontak dengan jemaat gereja Shincheonji cabang lokal di Daegu.

Jeong mengatakan, 534 dari 556 pasien telah diisolasidan tes sedang dilakukan pada 6.039 orang lain. Kasus pertama Daegu terjadi pada 18 Februari, ketika seorang jemaat gereja tanpa perjalanan ke luar negeri positif terinfeksi virus corona.

Wali Kota Daegu Kwon Yong-jin mengatakan, ada kekhawatiran terjadinya peningkatan besar jumlah orang yang terinfeksi di kota itu. Meski demikian, saat ini, pusat kota Daegu sebagian besar sepi dengan rak-rak di beberapa supermarket dan toko-toko kosong.

Banyak restoran, bar, kantor real estat, dan agen perjalanan tutup karena lalu lintas berhenti. Orang-orang memilih tetap di rumah, memesan makanan, dan persediaan secara daring.

Pada Sabtu malam, Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun mengatakan, wabah virus telah memasuki tahap yang lebih parah. Dia berulang kali menekankan pemerintah berupaya keras untuk menahan penyebaran penyakit ini. Chung mengatakan pemerintahnya akan menangani dengan tegas segala tindakan yang menghambat upaya karantina nasional.

Sedangkan Cina melaporkan 648 infeksi baru dengan total 76.936 kasus. Jumlah kematian harian turun sedikit menjadi 97 dengan total secara keseluruhan, 2.442 orang telah meninggal di negara itu.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement