REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat keamanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Robert O'Brien menegaskan, tidak ada campur tangan Rusia dalam kampanye pilpres AS. Komentar O'Brien muncul setelah ada laporan yang menyebutkan intelijen AS memperingatkan Kongres bahwa Rusia mencoba mendorong Trump agar terpilih kembali untuk periode kedua, dan membantu kampanye Senator Bernie Sanders.
"Penasihat keamanan nasional mendapatkan akses yang cukup baik ke intelijen kami. Saya tidak melihat ada intelijen yang mendorong Rusia memenangkan kembali Presiden Trump," ujar O'Brien.
Penyelidikan yang dipimpin oleh penasihat khusus Robert Mueller menyimpulkan ada operasi canggih yang dipimpin Kremlin untuk menimbulkan perpecahan di AS, dan membatalkan pemilu 2016 dengan menggunakan serangan siber serta media sosial.
Para pejabat intelijen telah memperingatkan Rusia untuk melakukan hal yang sama pada 2020. Pada Jumat lalu, Senator Bernie Sanders mengakui dia telah diberikan pengarahan oleh pejabat AS pada bulan lalu tentang upaya Rusia membantu kampanye dirinya. O'Brien mengklaim, tidak ada intelijen yang menyatakan Rusia membantu kampanye Trump.
"Yang saya tahu adalah Partai Republik dalam sidang di House mengatakan tidak ada intelijen yang menyatakan ada dukungan tertentu," kata O'Brien.
O'Brien juga membantah laporan Trump memarahi mantan plt direktur Intelijen Nasional AS, Joseph Maguire ketika mendengar laporan itu. O'Brien menepis Trump akan menggantikan Maguire dengan Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell.
O'Brien menambahkan, Trump akan mengumumkan direktur intelijen baru yang telah disetujui oleh Senat dalam waktu dekat. Presiden mempertimbangkan tiga hingga empat kandidat yang akan dia pilih.