Senin 24 Feb 2020 02:17 WIB

Khamenei Tuduh Isu Virus Corona untuk Ganggu Pemilu

Khamenei mengatakan musuh Iran membesar-besarkan ancaman virus Corona

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Khamenei mengatakan musuh Iran membesar-besarkan ancaman virus Corona. Ilustrasi.
Foto: ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Khamenei mengatakan musuh Iran membesar-besarkan ancaman virus Corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan musuh Iran berusaha untuk menunda pemilih parlemen pada Jumat dengan membesar-besarkan ancaman virus Corona, Ahad (23/2). Virus tersebut terkonfirmasi pertama kali di Iran dua hari sebelum pemilihan dilakukan.

"Propaganda negatif tentang virus ini dimulai beberapa bulan yang lalu dan tumbuh lebih besar menjelang pemilihan," kata Khamenei melalui situs resminya khamenei.ir.

Baca Juga

Pemerintah Iran telah mengonfirmasi terdapat 28 kasus yang tersebar di empat kota yang berbeda, termasuk ibu kota Teheran. Sudah ada tujuh nyawa yang meninggal dunia akibat virus Corona.

Akan tetapi Khamenei menyatakan isu virus Corona ini dimanfaatkan untuk menekan partisipasi pemilih dalam pemilihan umum. "Media mereka tidak melewatkan kesempatan terkecil untuk mencegah pemilih Iran dan menggunakan alasan penyakit dan virus," ujar Khamenei.

Hingga saat ini, otoritas Iran belum mengumumkan jumlah pemilih dan hasil akhir pemilihan 21 Februari untuk memperebutkan 290 kursi di parlemen. Beberapa laporan yang belum terkonfirmasi mengatakan jumlah pemilih hanya sekitar 45 persen dan menjadi jumlah pemilih terendah sejak revolusi Iran pada 1979.

Khamenei membutuhkan suara mayoritas di parlemen untuk mendukung kekuatan dalam melawan tekanan Amerika Serikat (AS). Penarikan perjanjian nuklir yang dilakukan AS pada 2018 membuat Iran merasakan kembali sanksi yang membuat ekonomi menjadi terpukul.

Beberapa hasil awal yang diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa para loyalis garis keras yang dekat dengan Khamenei akan mendapatkan suara mayoritas di parlemen. "Partisipasi orang-orang kami dalam pemilihan hari Jumat itu baik," kata Khamenei.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement