REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pejabat pemerintah Turki memaparkan gempa di perbatasan Iran mengakibatkan sembilan warga Turki meninggal. Gempa bermagnitudo 5,7 yang melanda puluhan desa dan kota itu melukai banyak warga dan menimbulkan banyak kerugian materi dari kedua negara.
"Kerusakan itu menyebabkan korban jiwa," kata Gubernur Van, Mehmet Bilmez dilansir Reuters, Ahad (23/2).
Dia menegaskan akibat gempa itu ada empat desa yang dinyatakan hancur pada Ahad pagi. Berdasarkan informasi, tiga dari Korban meninggal merupakan anak-anak.
Kementerian kesehatan Turki menyebut setidaknya ada 37 orang Turki yang terluka. Termasuk di antaranya sembilan orang yang sedang kritis.
Gempa dangkal itu bahkan menyebabkan lebih dari 1.000 bangunan runtuh di Turki. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Turki saat ini sedang melakukan penyelamatan pertama untuk menemukan korban lainnya yang diduga terjebak di puing-puing.
Gempa yang merusak bangunan itu berada di titik 90 kilometer barat kota Van Turki yang berbatasan dengan Iran bagian Timur. Disilangkan oleh garis patahan utama, perbatasan Iran dan Turki itu merupakan daerah yang paling rawan gempa di dunia.
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) menginformasikan gempa yang melanda perbatasan Turki-Iran itu terjadi pada pukul 8:53 waktu setempat (05:53 GMT). Gempa dangkal itu memiliki kedalaman lima kilometer (3,1 mil).