Senin 24 Feb 2020 14:35 WIB

Ratusan Warga AS Nobar Habibie & Ainun

Penonton terhanyut dengan kisah film Habibie&Ainun;.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Film Habibie dan Ainun.
Foto: ist
Film Habibie dan Ainun.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Kedutaan Besar RI di Washington DC (KBRI) Washington kembali menggelar acara nonton bareng (nobar) film Indonesia beberapa waktu lalu. Film drama romantis Habibie&Ainun menjadi pilihan yang langsung disambut ratusan warga ibu kota Amerika Serikat (AS), dan sekitarnya.

Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya mewakili Kepala Perwakilan RI untuk Washington, Yudho Sasongko mengatakan, pemilihan film Habibie&Ainun dikarenakan film tersebut paling sesuai menggambarkan nuansa Hari Presiden di AS yang jatuh pada tanggal 17 Februari 2020.

"Kami berharap film ini dapat membantu warga AS untuk semakin mengenal Indonesia dan sekaligus membantu mempererat hubungan antarmasyarakat kedua negara yang selama ini sudah berjalan sangat baik," ujar Yudha dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id, Senin (24/2).

Film besutan Hanung Bramantyo yang diputar dalam Bahasa Indonesia dan disertai subtitle Bahasa Inggris ini, mampu mengaduk-aduk suasana hati warga AS yang hadir. Di bagian awal, penonton bisa tertawa dan tersenyum sambil santai mengunyah cemilan.

Namun lambat laun, film ini mampu mengubah suasana rileks menjadi serius, saat menampilkan perjuangan Habibie mewujudkan mimpinya agar Indonesia mampu membuat pesawat sendiri, atau saat memimpin Indonesia di masa transisi menuju era reformasi.

"Dari anakku, aku, hingga kenalanku yang sudah berumur, semuanya meneteskan air mata. Film ini menyentuh berbagai dimensi manusia, dari intelektual hingga emosional," ujar salah satu warga AS keturunan Rusia Anna.

President & CEO dari DuPlain Global Enterprises, Inc, Jan Du Plain pun turut hadir dalam acara nobar ini. Menurutnya, film Habibie&Ainun merupakan film percintaan yang universal. Yang membedakan, film ini dibuat berdasarkan kisah nyata dari salah satu tokoh paling hebat di Indonesia, di mana ada cinta di balik semua tahapan hidupnya

"Karena tokoh ini berhasil membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi sebagai negara demokrasi. Pesan kuat film ini bahwa gabungan kecerdasan dan cinta dapat meraih segalanya. Saya juga menangkap adanya pesan spiritual dari sosok hebat ini, bahwa uang dan prestis bukan segalanya," kata dia.

Selama film diputar, para penonton juga disuguhi aneka jajanan dan cemilan khas tanah air. Dari klepon, keripik singkong, aneka gorengan tempe mendoan dan pisang goreng, hingga berbagai rebusan ubi warna-warni dan kacang rebus. Hal ini pun membuat suasana nobar makin terasa layaknya layar tancap di tanah air. Segarnya teh melati dan hangatnya wedang ronde, makin melengkapi cita rasa Indonesia yang sangat dinikmati warga AS.

Selain di Washington, DC, film Habibie&Ainun juga diputar di empat kota di Negara Bagian Maryland, yaitu Annapolis, California, Cumberland, dan Towson sepekan sebelumnya. Pemutaran ini dalam rangka 12th Annual Bridges to the World International Film Festival, hasil kerja sama KBRI Washington dengan World Artist Experiences, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Annapolis, ibu kota Maryland.

  

Acara pemutaran film Indonesia melalui program Movie Night at the Embassy ini digelar untuk memperkenalkan khazanah seni budaya Indonesia dan industri kreatif, terutama film, kepada masyarakat AS. Film Habibie&Ainun merupakan edisi kedua dari program ini, setelah pada pemutaran perdana bulan November 2019, film Pengabdi Setan besutan Joko Anwar mampu membuat merinding ratusan penonton Movie Night at the Embassy: Halloween Edition.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement