Selasa 25 Feb 2020 02:35 WIB

Kehidupan Warga Venezuela Memburuk

Harga kebutuhan pokok di Venezuela semakin tinggi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Warga Venezuela mengantre air bersih dari sebuah truk di Caracas, Venezuela, Rabu (27/3).
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Warga Venezuela mengantre air bersih dari sebuah truk di Caracas, Venezuela, Rabu (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Aktivis hak asasi manusia Venezuela Carolina Fernandez mengatakan ia yakin situasi di negaranya kian memburuk. Sebelumnya banyak keluarga Venezuela dapat bertahan karena kiriman uang dari kerabat yang berada di luar negeri.

Kini kondisi kehidupan mereka semakin sulit lagi karena ekonomi telah mengalami dolarisasi dan harga kebutuhan pokok semakin tinggi.

Baca Juga

"Sekarang, tidak cukup memiliki satu orang tinggal di luar negeri," kata Fernandez yang biasa bekerja dengan perempuan rentan, Senin (24/2).

Venezuela mengalami krisis politik dan kemanusiaan yang menyebabkan 4,5 juta orang meninggalkan rumah mereka dalam beberapa tahun terakhir ini. Presiden Venezuela Nicolas Maduro berhasil mempertahankan kekuasaanya walaupun ketua oposisi Juan Guido telah menurunkannya dan Amerika Serikat (AS) menerapkan berbagai sanksi kepada pemerintahan Maduro.

Maduro kerap menyalahkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump atas krisis ekonomi yang terjadi di Venezuela. Maduro mendesak Mahkamah Internasional untuk melakukan penyelidikan. Ia menuduh sanksi-sanksi ekonomi AS menyebabkan penderitaan dan kematian.

Venezuela tidak dapat menyediakan makanan dan layanan kesehatan yang cukup untuk warganya karena sanksi yang diberlakukan AS terhadap pemerintahan Maduro. Dalam penelitian yang dirilis Program Pangan Dunia (WFP) PBB menemukan satu dari tiga orang Venezuela kesulitan mendapatkan makanan yang cukup untuk memenuhi standar nutrisi yang dibutuhkan.

Fernandez mengatakan kelangkaan pangan mungkin akan berdampak jangka panjang bagi generasi muda Venezuela karena mereka akan kelaparan selama bertahun-tahun.  

"Kami berbicara tentang anak-anak yang akan mengalami masalah jangka panjang karena mereka tidak makan dengan cukup," kata Fernandez.

Yonni Gutiérrez yang berusia 56 tahun salah satu orang yang kelaparan di Venezuela. Pada Ahad (23/2) ia berdiri di depan restoran yang menjual ayam goreng di Caracas.

Pengangguran itu mendatangi siapa pun yang keluar dari restoran dengan sekantong makanan, berharap mereka akan berbagi sesuatu. Ia mengatakan sebelumnya ia bertahan dengan bekerja menurunkan barang dari truk di pasar. Tapi bisnis yang mempekerjakannya tutup.

"Terkadang dengan sedikit keberuntungan, saya bisa mendapatkan sesuatu yang baik," katanya. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement