REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Italia menyegel sejumlah wilayah di bagian utara negaranya guna mencegah penyebaran virus corona. Pihak berwenang menutup Lombardia dan Veneto setelah pasien ketiga meninggal dunia karena virus corona.
Sekolah, universitas, museum, dan bioskop di dua kawasan tersebut ditutup selama sepekan. Pemerintah juga membatalkan dua hari terakhir Karnaval Venesia dan melarang acara publik di sebagian besar wilayah utara.
Belasan kota di Lombardia dan Veneto dengan jumlah total populasi sekitar 50 ribu orang secara efektif ditempatkan dalam status karantina. Penduduk setempat diminta tinggal di rumah dan harus ada izin khusus untuk memasuki atau meninggalkan daerah-daerah itu.
Jumlah kasus di Lombardia naik menjadi 110 kasus dari angka sebelumnya sebanyak 54 kasus. Sementara, ada 21 orang yang terdiagnosis positif corona di Veneto. Angka itu termasuk dua orang di Venesia, yang penuh sesak dengan turis di musim karnaval.
Unit perlindungan sipil di Italia menginformasikan bahwa jumlah pasien virus corona kini mencapai 152 orang. Pasien terakhir yang meninggal dunia adalah seorang perempuan lanjut usia dari kota Crema, sekitar 45 kilometer dari Milan.
"Saya sangat terkejut dengan ledakan kasus ini. Kami akan melakukan apa saja untuk mengendalikan penularannya," kata Perdana Menteri Giuseppe Conte, dikutip dari laman Reuters pada Senin (24/2).
Conte memperingatkan bahwa jumlahnya kemungkinan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan. Pejabat kesehatan juga melaporkan kasus-kasus virus corona yang terisolasi di daerah tetangga Piemonte dan Emilia-Romagna.
Meski belum ada pemberlakuan khusus di Milan, banyak warga tampak bergegas di jalanan untuk membeli barang-barang dan persediaan kebutuhan pokok. Sementara, sebagian orang tua memutuskan mengungsikan anak-anaknya ke luar kota.
Rumah opera La Scala yang terkenal di Milan membatalkan pertunjukan dan bar. Disko diminta tutup pada pukul enam petang. Beberapa acara olahraga utama ditunda, termasuk empat pertandingan sepak bola Seri A yang semula dijadwalkan pada Ahad.
Pariwisata di Italia tampaknya akan terkena dampak langsung, karena sekolah-sekolah di seluruh negeri membatalkan rencana perjalanan dan liburan. Hingga kini, otoritas kesehatan Italia masih berusaha mencari tahu sumber wabah di utara.