REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, mengumumkan penutupan perbatasan antara negaranya dengan Iran di tengah mewabahnya virus corona. Transit jalan dan perjalanan kereta api dari Iran ke Turki dan sebaliknya telah dihentikan.
Pembatasan lain termasuk pemberhentian semua penerbangan kedatangan internasional dari Iran. Koca menyatakan kebijakan itu merupakan tindakan pencegahan yang harus diambil oleh Turki, mengingat jumlah kematian akibat corona yang meningkat di negara tetangganya.
Terdapat tiga gerbang perbatasan darat antara Turki dan Iran, yaitu Ağrı Gürbulak, Van Kapıköy, dan Hakkari Esendere. Ada pula garis perbatasan Dilucu yang memisahkan Provinsi Iğdr di Turki timur dan Republik Otonomi Nakhchivan.
"Berdasarkan peraturan kesehatan internasional, transit jalan dan kereta api dari Iran ke Turki untuk sementara dihentikan pada pukul lima sore waktu setempat mulai Ahad," kata Koca kepada para wartawan di İstanbul, dikutip dari laman BIA Net.
Penghentian sementara secara sepihak semua penerbangan kedatangan internasional dari Iran ke Turki dimulai pada pukul delapan malam waktu setempat. Akan tetapi, penerbangan internasional yang berangkat ke Iran terus berlanjut.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Iran per Ahad (23/2), jumlah kematian akibat virus corona di Iran meningkat menjadi delapan, dengan lebih dari 40 kasus. Pada Jumat dan Sabtu, setidaknya delapan warga Iran tidak diizinkan masuk Turki.
Menteri Koca juga mengumumkan bahwa lima orang yang menunjukkan gejala di Provinsi Van, Turki timur, dinyatakan negatif. Mengacu pada situasi terbaru di Iran, Koca menekankan perlunya langkah tambahan sesuai saran komite ilmiah Kementerian Kesehatan.
Kantor berita Turki, Anadolu Agency, melaporkan Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan juga membatasi operasi ekspor dan transit antara Turki dan Iran. Semua entri kendaraan, barang, dan penumpang dari Iran dihentikan sementara sebagai langkah pencegahan.