REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan telah mengkonfirmasi kasus virus corona pertama di Provinsi Herat pada Senin (24/2). Provinsi Herat merupakan daerah berbatasan dengan Iran.
Dilansir dari Arabnews, tiga orang warga Afghanistan baru saja kembali dari Iran lima hari lalu. Tiga orang tersebut menderita demam dan dibawa ke rumah sakit pada Ahad (23/2) kemarin.
"Sampel darah mereka dikirim untuk pengujian lebih lanjut dan salah satunya telah terkena virus corona," kata Menteri Kesehatan Masyarakat, Ferozuddin Feroz, Senin (24/2).
Menurut Ferozuddin Feroz, orang yang terinfeksi virus corona telah dikarantina dan dirawat oleh dokter di rumah sakit di Provinsi Herat. Provinsi, dengan populasi hampir 1 juta, terletak hampir 950 km dari Kabul.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat, Waheed Mayar, mengimbau agar warga Herat mengurangi kegiatan di luar rumah. Ia juga melarang warganya untuk pergi ke luar negeri ataupun menerima tamu dari Iran.
"Kami khawatir akan penyebaran coronavirus," ujar Kepala Departemen Kesehatan masyarakat Herat, Abdul Hakim Taman.
Khawatir akan penyebaran virus tersebut, juga dirasakan oleh pemerintah Afghanistan. Karena itu, sejak Ahad, pemerintah juga telah memerintahkan untuk menutup perbatasan dengan Iran.
Ratusan ribu warga Afghanistan telah hidup selama puluhan tahun sebagai pengungsi perang di Iran. Mereka secara rutin mengunjungi negara itu untuk bisnis atau mengunjungi anggota keluarga.
Beberapa dari mereka menggunakan rute ilegal untuk melakukan perjalanan ke Iran dan kembali sehingga sulit bagi pihak berwenang untuk mendeteksi atau menghentikan penyebaran virus. Iran adalah mitra dagang utama Afghanistan.