Selasa 25 Feb 2020 15:34 WIB

Erdogan: Belum Ada Kesepakatan Dalam Pertemuan Suriah

Turki, Prancis, Rusia, dan Jerman belum sepaka untuk pertemuan pada 5 Maret.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: Presidential Press Service via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan belum ada kesepakatan dalam rencana pertemuan dengan Rusia, Prancis, dan Jerman mengenai konflik Suriah yang dijadwalkan 5 Maret mendatang. Tapi, Erdogan mengatakan ia mungkin akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Pasukan pemerintah Suriah terus berusaha merebut kembali wilayah yang dikuasai pemberontak untuk mengakhiri perang sipil yang sudah berlangsung selama sembilan tahun. Upaya yang dimulai awal Desember tahun lalu itu membuat hampir satu juta warga Suriah mengungsi.

Baca Juga

Erdogan menggelar konferensi pers di Ankara sebelum melakukan kunjungan ke Azerbaijan. Ia mengatakan delegasi Rusia dijadwalkan akan datang ke Turki pada Rabu (26/2) untuk membahas situasi di Idlib.

"Belum ada kesepakatan penuh antara (Presiden Prancis Emmanuel) Macron, (Kanselir Jerman Angela) Merkel dan Putin," kata Erdogan, Selasa (25/2).

Macron dan Merkel mendesak Putin untuk mengakhiri konflik di Suriah. Keduanya khawatir dengan situasi kemanusiaan di negara itu, terutama di Idlib. Pada Sabtu (22/2) lalu, Erdogan mengatakan setelah menghubungi tiga pemimpin tersebut, Turki akan menetapkan 'peta jalan' untuk Suriah. Sementera Kremlin mengatakan mereka membahas kemungkinan pertemuan empat arah.

Turki mengirimkan ribuan pasukan dan berbagai peralatan militer ke Idlib untuk menghadapi operasi militer pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia. Sejauh ini sudah 17 orang pasukan Turki terbunuh.

Negara itu juga menampung 3,7 juta pengungsi Suriah. Turki menegaskan mereka sudah tidak mampu untuk menahan gelombang baru pengungsi dan akan menutup perbatasan mereka. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement