REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pemerintah Italia membuka jalan penyelidikan terhadap kasus harga masker dan cairan pembersih yang meroket di halaman belanja daring di tengah wabah virus corona di wilayah utara Italia.
"Kami telah memutuskan untuk memulai investigasi setelah media melaporkan harga jual gila-gilaan pada kedua produk ini di situs belanja daring dalam dua hari terakhir," kata wakil kepala jaksa wilayah Milan, Tiziana Siciliano, Selasa (25/2).
Italia menjadi negara terjangkit virus corona terbesar di wilayah Eropa, dengan jumlah 260 kasus infeksi dan tujuh kasus kematian, yang kebanyakan muncul di bagian utara negara itu. Sejumlah apoteker menyebut bahwa mereka kehabisan stok masker higienis dan juga cairan pembunuh kuman, yang menyebabkan banyak orang beralih ke pembelian secara daring tetapi harga tinggi.
"Harga masker di situs daring naik tajam menjadi sepuluh euro (sekitar Rp 150.000) per satu buah. Sedangkan harga cairan pembunuh kuman yang pekan lalu dijual tujuh euro (sekitar Rp 105.000), kemarin dihargai hingga 39 euro (sekitar Rp 589.000)," ujar Siciliano.
Seiring dengan status darurat yang telah menyebar, pihak kepolisian juga telah mengeluarkan peringatan bahwa pelaku kriminal bisa menyamar sebagai pemeriksa kesehatan dengan memalsukan kartu identitas. Mereka mencoba mendapat akses ke dalam rumah untuk mencuri uang dan barang berharga.