REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Parlemen Taiwan menyetujui paket bantuan sebesar dua miliar dolar AS, Selasa (25/2). Dana akan digunakan untuk membantu meredam dampak ekonomi akibat wabah virus corona atau Covid-19.

Dana tersebut nantinya dialokasikan untuk pinjaman usaha kecil dan menengah, subsidi agen perjalanan yang sangat terpukul akibat wabah serta potongan pajak bagi pengemudi bus wisata. Bantuan juga akan digunakan untuk menyediakan vocer belanja makanan di pasar malam terkenal di Taiwan.

"Meskipun ada gelombang demi gelombang tantangan, selama semua orang bersatu, Taiwan pasti akan lulus dari ujian ini," ujar Presiden Taiwan Tsai Ing-wen kepada awak media seusai menandatangani paket bantuan tersebut.

Rancangan undang-undang paket bantuan dana itu disetujui dengan dukungan bipartisan yang langka di parlemen Taiwan. Ia disahkan hanya sepekan setelah pemerintah mengusulkannya.

"Musuh kita bersama adalah virus. Sebanyak 23 juta orang di Taiwan pasti tidak akan dikalahkan," kata anggota parlemen dari partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang, Hung Mong-kai.

Dalam undang-undang stimulus itu terdapat klausa yang menghukum warga yang melanggar perintah karantina rumah. Mereka yang terbukti melanggar akan didenda sebesar dua juta dolar Taiwan atau dua tahun penjara.

Taiwan telah melaporkan beberapa kasus orang yang seharusnya dikarantina, namun menghilang. Keberadaan mereka berpotensi mengancam kesehatan masyarakat. Saat ini, Taiwan menangani 31 kasus Covid-19 dengan satu kematian.

Ikuti Whatsapp Channel Republika